TUGAS
SOFTSKILL
PERANAN
KOMUNIKASI DALAM DUNIA BISNIS
Nama : 1. Ema Dwi winarti
2. Euis Ika Diningsih
3. Hariyati
4. Noviana Indah L
Jurusan : Manajemen
Kelas : 4EA45
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2017
A.
Penerapan Ilmu Komunikasi dalam Lingkup
Bisnis
Komunikasi
bisnis tidak hanya mencakup komunikasi dengan kontak diluar, tetapi juga
komunikasi dengan para pekerja dalam sebuah perusahaan, jika itu terlaksana
maka akan sangat membantu perusahaan anda terorganisir dengan baik. Komunikasi
bisnis yang effektif mungkin direpresntasikan kepada seorang manajer bisa
memotivasi para pegawai, memberikan rekomendasi dan masukan untuk meningkatkan
efesiensi dan efektifitas dalam bisnis.
Kemampuan
berkomunikasi yang effektif mutlak harus dimiliki bagi seorang pebisnis.
Seorang yang cerdas belum tentu cerdas dalam mengkomunikasikan pesan-pesannya
kepada orang lain. Menciptakan dan mendatangkan ide itu hal yang umum, akan
tetapi kemampuan untuk mengkonversikannya menjadi sebuah presentasi yang mudah
dipahami, tidak semua orang bisa. Memiliki pengetahuan tentang komunikasi yang
effektif baik secara verbal maupun tulisan adalah aset bagi seorang
komunikator. Komunikasi yang bisa dipahami dan direspons dengan baik akan
membawa bisnis seseorang menuju gerbang kesuksesan.
Contoh
kasus dan cara penyelesaian dalam konteks krisis komunikasi :
Misalnya,
terjadi krisis di sebuah perusahaan karena perusahaan tersebut tertimpa issue
miring yang dapat meruntuhkan eksistensi perusahaan. Cara penyelesaian adalah
dengan mencari inti permasalahan yang terjadi kemudian mencarikan solusi.
Kemudian mempublikkasikannya kepada pihak intern bahwa permasalah perusahaan
sudah selesai dan juga kepada pihak ekstren agar citra perusahaan tidak rusak
dan dapat Berjaya lagi.
(Fera
Tiara Syahida, artikel 2011).
Saluran
komunikasi formal : Saluran komunikasi formal adalah saluran yang terorganisasi
dengan baik. Seperti lembaga sosial lainnya, saluran komunikasi formal
bercirikan aturan-aturan yang stabil, pejabatnya melakukan pekerjaan yang
benar-benar jelas, aturan pekerjaannya disusun dengan baik dan dapat diikuti
oleh orang yang berbeda-beda, dan adanya sanksi yang jelas. Sedangkan saluran
komunikasi informal adalah saluran komunikasi yang terjadi tanpa ada struktur
yang jelas-jelas ada.
Umumnya,
komunikasi formal terjadi di antara orang-orang yang terjalin hubungan formal
(seperti dalam lembaga/organisasi) ataupun komunikasi antar atasan-atasan
perusahaan. Sedangkan komunikasi informal seperti, komunikasi antar divisi,
antar karyawan dimana situasi untuk berkomunikasi tidak terlalu tegang dan
monoton seperti kepada atasan perusahaan.
Kelebihan
komunikasi non-verbal. Non-verbal sendiri banyak ragamnya seperti, kedipan
mata, gerakan kepala, warna, konteks ruang dan waktu, wewangian,diam dan
lain-lain. Yang menjadi istimewa adalah, setiap kegiatan non verbal yang kita
lakukan baik sadar mapun tidak, semua itu tidak dapat membohongi apa yang
terjadi di diri kita. Walaupun di perkataan (verbal) kita dapat berkilah tapi
bahasa tubuh tidak.
Contoh dari non-verbal
dalam lingkungan bisnis / organisasi:
Seorang Manajer sedang
mempresentasikan evaluasi progress perushaan dalam laporan periodiknya. Semua
pegawainya memperhatikan penjelasan sang Manajer, tapi tak sedikit yang
mengacuhkan, bahkan jika di telusuri di barisan belakang banyak pegawai yang
menekur, menguap, dan memilih menyandarkan punggungnya seolah malas
mendengarkan laporan periodic perusahaan. Menekur dan menguap menandakan para
pegawai bosan akan penjelasan sang Manajer. Dengan menekur, pegawai
seolah-seolah dapat melepaskan beban pendengarannya dari presentasi sang
Manajer.
1.
Penerapan Komunikasi dan E-Commerce
Perdagangan
sebenarnya merupakan kegiatan yang dilakukan manusia sejak awal peradabannya.
Sejalan dengan perkembangan manusia, cara dan sarana yang digunakan untuk
berdagang senantiasa berubah. Bentuk perdagangan terbaru yang kian memudahkan
penggunaannya kini adalah e-commerce. Secara umum, e-commerce dapat
didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan atau perniagaan
barang dan jasa dengan menggunakan media elektronik.. Media elektronik yang
popular digunakan saat ini adalah internet. Di dalam e-commerce, para pihak
yang melakukan kegiatan perdagangan perniagaan hanya berhubungan melalui suatu
jaringan publik (public network) yang dalam perkembangan terakhir menggunakan
media internet. E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menghubungkan
perusahaan, konsumen dan suatu komunitas melalui transaksi elektronik serta
perdagangan barang, layanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik.
E-commerce
digunakan sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang satu dengan
perusahaan lainnya, antara perusahaan dengan pelanggan, atau antara perusahaan
dengan institusi yang bergerak dalam pelayanan publik. Sistem E-commerce dapat
diklasifikasikan kedalam tiga tipe aplikasi yaitu:
Electronic
Markets (EMs) yaitu sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi untuk melakukan atau menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar,
sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan.
Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang
menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar
informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan fasilitas EMs
bagi pelanggan terlihat lebih nyata dan efisien dalam hal waktu, sedangkan bagi
penjual, ia dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan service yang
ditawarkan dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak.
Elektronic
Data Interchange (EDI) adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data
transaksi-transaksi regular yang berulang dalam jumlah besar antara
organisasi-organisasi komersial. Secara formal, EDI didefinisikan oleh
International Data Exchabge Association (IDEA) sebagai “transfer data
terstruktur dengan format standard yang telah disepakati, yang dilakukan dari
satu sistem komputer ke sistem komputer lain dengan menggunakan media
elektronik”. Keuntungan menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat,
mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, respon dan pengiriman faktur yang cepat
dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan secara elektronik.
Internet
Commerce adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan
komunikasi untuk aktivitas perdagangan. Kegiatan komersial ini, seperti iklan
dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet,
antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirimkan melalui
pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual. Penggunaan
internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan terbukti memberikan
keuntungan, antara lain:
·
Untuk beberapa produk tertentu lebih
sesuai ditawarkan melalui internet
·
Harga lebih murah mengingat membuat
situs di internet lebih murah§ biayanya dibandingkan dengan membuka outlet
retail di berbagai tempat
·
Internet merupakan media promosi
perusahaan dan produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah§
·
Pembelian melalui internet selalu akan
diikuti dengan layanan pengantaran barang sampai di tempat pemesan.
B.
Tujuan dari komunikasi dalam bisnis
Secara
umum, ada tiga tujuan komunikasi bisnis, yaitu memberi informasi (informing),
melakukan persuasi (persuading), dan melakukan kolaborasi (collaborating)
dengan audiens.
Mari
kita jelaskan secara mendetail dari tujuan komunikasi bisnis tersebut
a. Memberi
informasi (informing)
Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis
adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak
lain. Sebagai contoh, seorang pimpinan suatu perusahaan membutuhkan beberapa
pegawai baru yang akan ditempatkan sebagai staf administrasi di kantor-kantor
cabang yang ada.
Untuk memperoleh pegawai yang
diharapkan, ia dapat memasang iklan lowongan kerja melalui media surat kabar,
majalah, radio, dan internet. Masing-masing media informasi tersebut tentu saja
mempunyai kelebihan dan kekurangan satu sama lain. Jadi tergantung manajer
untuk memilih media mana yang akan dipilih dengan mempertimbangkan kemampuan
internal yang dimiliki oleh perusahaan.
b. Melakukan
persuasi (persuading)
Tujuan kedua dari sebuah komunikasi
bisnis adalah melakukan persuasi kepada pihak lain agar apa yang disampaikan
dapat dipahami oleh audiens dengan baik dan benar. Hal ini sering dilakukan
terutama yang berkaitan dengan negoisasi antara seseorang dengan orang laian
dalam bisnis. Untuk dapat memperoleh hasil yang optimal dalam bernegosiasi,
setiap pihak perlu memahami prinsip win-win solution.
c. Melakukan
kolaborasi (collaborating) dengan audiens
Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis
adalah melakukan kolaborasi atau kerjasama bisnis antara seseorang dengan orang
lain. Melalui jalinan komunikasi bisnis, seseorang dapat dengan mudah melakukan
kerjasama bisnis baik antara perusahaan dosmetik maupun dengan perusahaan
asing. Saat ini kerjasama antar perusahaan di berbagai belahan dunia relative
mudah dilakukan seiring dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi komunikasi
dewasa ini. Seseorang dapat menggunakan beberapa media telekomunikasi yang ada
seperti telepon biasa, faksmili, telepon genggam, internet, email dan
telekomferensi. Teknologi komunikasi tersebut sangat penting artinya dalam
memperat kerjasama dalam dunia bisnis.
Dalam dunia bisnis, presentasi yang baik
harus mampu menjelaskan tujuan yang diinginkan secara spesifik. Oleh karena itu
untuk merumuskan tujuan tersebut, seseorang perlu menanyakan pada diri sendiri,
apakah audiensi akan melakukan penelaahan terhadap suatu pesan atau tidak.
Tujuan harus dinyatakan setepat mungkin, demikian pula dengan identifikasi
individu-individu yang akan memberi tanggapan terhadap pesan yang disampaikan.
Selain itu tujuan bisnis juga dapat
digolongkan menjadi dua tujuan umum dan tujuan khusus :
·
Tujuan umum komunikasi bisnis yakni
mendukung tujuan bisnis supaya lebih efektif dan efisien guna memperbaiki
pengelolaan bisnis.
·
Tujuan khusus komunikasi bisnis yaitu
menciptakan interaksi / hubungan antara perusahaan dengan konsumen, pemerintah,
sesama dunia usaha serta dengan lingkungan agar tercipta hubungan baik yang
dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis.
C.
Umpan balik dan bentuk bentuknya
Umpan
balik atau feed back adalah dua kata
jadian / bentukan dalam bahasa Inggris yang terdiri dari kata feed (artinya:
memberi makan) dan back (artinya: kembali). Arti harfiah kata ini adalah
“memberi makan kembali”, tapi makna yang sebenarnya adalah “memberi masukan
kembali”.
Komunikasi
merupakan aspek yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Komunikasi
yang baik tentunya akan menciptakan hubungan yang harmonis antarsesama.
Keberhasilan komunikasi ini bila ditinjau dari segi keilmuan, maka dapat
ditelaah berdasarkan unrsur-unsur yang ada di dalamnya, yaitu komunikator,
pesan, media, komunikan, dan umpan balik. Kelima unsur yang merupakan hasil
kajian Harold Laswell ini saling berkaitan dan mempengaruhi. Di antara kelima
unsur ini, umpan balik merupakan unsur yang paling penting dalam menentukan
keberhasilan komunikasi.
Dalam
Ilmu Komunikasi dikenal beberapa jenis feedback. Tidak semuanya persis
merupakan variasi dari prinsip di atas. Ada di antaranya yang merupakan analogi
pada konteks komunikasi yang lain atau merupakan sifatnya. Jenis-jenis feedback
tersebut adalah :
1. Feedback
Positif – Feedback Negatif
Feedback positif adalah isyarat / gejala
yang ditunjukkan oleh komunikan yang menandakan bahwa ia / mereka memahami,
membantu dan mau bekerja sama dengan komunikator untuk mencapai sasaran
komunikasi tertentu, dan tidak menunjukkan perlawanan / pertentangan.
Contohnya : komunikan mengangguk-angguk,
memperhatikan dengan serius, mencatat, responsif ketika ditanya.
Feedback negatif adalah isyarat / gejala
yang ditunjukkan oleh komunikan yang menandakan bahwa ia / mereka memiliki
sikap serta perilaku yang dapat berkisar dari mulai tidak setuju hingga tidak
menyukai pesan, cara penyampaian, atau bahkan diri sang komunikator. Segalanya
sesuatu yang merupakan lawan dari feedback positif adalah feedback negatif.
Contohnya : sikap acuh tak acuh,
melakukan hal lain yang tidak ada hubungannya dengan yang sedang dibahas,
mengobrol, mengganggu orang lain, nyeletuk, memotong pembicaraan / interupsi
secara tidak sopan, atau keluar ruangan / walk- out tanpa izin dari
komunikator, dan sebagainya.
2. Feedback
Netral – Feedback Zero
Feedback Netral adalah jenis feedback
yang sulit untuk dinilai sebagai isyarat / gejala yang menunjukkan respon
positif atau negatif. Dengan kata lain feedback netral adalah feedback yang
tidak jelas wujudnya; apakah itu positif atau negatif.
Contohnya : perilaku diam ketika ditanya
mengerti atau tidak
Feedback Zero adalah feedback yang sulit
dimengerti oleh komunikator. Komunikator tidak tahu harus menafsirkan isyarat /
gejala yang muncul dari komunikan.
Contohnya : ada yang tertawa ketika
komunikator tidak sedang menyampaikan hal yang lucu, tiba-tiba ada yang
menangis, dan sebagainya.
3. Feedback
Internal – Feedback Eksternal
Feedback Internal adalah yang
menunjukkan sumber dari isyarat / gejala yang menjadi feedback. Bila itu muncul
dari dalam diri komunikator, maka itu disebut feedback internal. Maksudnya,
misalnya ketika komunikator telah mengatakan sesuatu, tapi kemudian ia ingat
sesuatu dan meralat apa yang telah ia katakan, maka yang kita lihat itu dapat
kita katakan sebagai hal yang terjadi karena ada feedback internal pada diri
komunikator.
Feedback Eksternal adalah feedback yang
munculnya berasal dari komunikan. Dalam hal ini komunikan dapat menunjukkannya
dengan memberikan ekspresi wajah tertentu, gerak-gerik, perilaku atau bahkan
suara-suara yang muncul ketika komunikasi tengah berlangsung.
4. Feedback
Verbal – Feedback Non-Verbal
Feedback Verbal menunjuk pada bentuk
atau wujud dari apa yang disampaikan komunikan sebagai reaksinya pada suatu
perilaku komunikasi tertentu yang sedang berlangsung. Contoh dari feedback
verbal misalnya adalah interupsi (memotong pembicaraan), nyeletuk (menyampaikan
komentar secara spontan ketika komunikator sedang menyampaikan pesannya), atau
dapat pula berupa secarik kertas yang ditulisi yang mengatakan sesuatu kepada
yang sedang berbicara agar ia segera berhenti karena waktu untuknya sudah
habis. Harap diingat pengertian verbal di sini. Pesan komunikasi yang verbal
adalah yang bentuknya merupakan wujud dari penggunaan bahasa. Artinya, bisa
berupa lisan atau tulisan.
Feedback Non-Verbal adalah yang wujudnya
bukan berupa lisan atau tulisan, seperti ekspresi wajah, gerak-gerik, cara
duduk, cara berdiri, cara menatap, bentuk senyuman, isyarat tangan, dan
sebagainya.
5. Feedback
Langsung – Feedback Tidak Langsung
Beberapa ahli komunikasi tidak sepakat
dengan adanya dua jenis feedback ini. Alasannya adalah, feedback seharusnya
adalah sesuatu yang tampak / dapat diidentifikasi keberadaannya ketika sebuah
proses komunikasi tengah berlangsung, bukan sesudahnya. Bila sesudahnya, maka
itu berarti merupakan respon atau tanggapan. Mereka menyatakan ini karena
pengertian feedback langsung (immediate feedback) adalah feedback yang
ditunjukkan ketika komunikasi sedang berlangsung, dan feedback tidak langsung
(delayed feedback) adalah feedback yang disampaikan ketika komunikasi telah selesai.
Konteks dua jenis feedback ini adalah pada perbandingan antara komunikasi
interpersona dan komunikasi massa. Pada komunikasi interpersona, jelas untuk
sebagian besar feedbacknya akan bersifat langsung atau segera. Artinya, orang
yang berbicara / komunikator akan dapat segera mengetahui bagaimana reaksi si
komunikan ketika ia sedang menyampaikan pesan tertentu (karena situasinya tatap
muka). Ini berbeda dengan komunikasi massa. Surat kabar, misanya. Para pembaca
tidak dapat memberikan feedback yang segera. Feedback mereka dapat disampaikan
melalui surat pembaca yang biasanya waktunya adalah cukup lama sejak apa yang
ditanggapi terbit atau dibaca oleh komunikan, sehingga surat pembaca dapat
dijadikan contoh sebagai feedback tidak langsung.
Umpan balik yang baik diperlukan
syarat-syarat tertentu antara lain :
1. Umpan
balik hendaknya jujur bersumber pada kebiasaan untuk menyenangkan orang lain,
keinginan memberi nasihat, keinginan untuk menang dalam argumentasi, malah
lebih buruk lagi apabia ada keinginan untuk mengambil muka, menjilat, dan
menyakiti orang
2. Umpan
balik hendaklah tentang sesuatu yang khusus dan jelas bukan sesuatu secara umum
dan kabur.
3. Umpan
balik hendaklah mengenai sesuatu dimana orang yang bersangkutan dapat berbuat
apa-apa. Umpan balik tentang sesuatu di mana orang yang bersangkutan tidak
dapat berbuat apa-apa adalah umpan balik yang tidak berguna dan malah bisa
menimbulkan perasaan mendongkol.
4. Umpan
balik hendaklah jangan bersifat penilaian. Penilaian yang dimaksud adalah
judgement bukan evaluasi. Umpan balik yang bersifat penilaian yang jujur
sekalipun masih dapat menimbulkan akibat yang buruk, maka sebaiknya umpan balik
seperti itu dihindarkan.
5. Umpan
balik hendaklah deskriptif, sehingga betul-betul jelas . dalam hal ini
memerlukan gambaran apa yang dikehendaki jelas dan terang.
6. Umpan
balik hendaklah bersifat hasil oriented dan bukan person oriented. Dalam hal
ini maka yang diutamakan bukan orangnya tetapi kerjanya.
7. Memperbolehkan
Objectif yang di Umpan balik hendaklah
memperhatikan timing , tidak ada patokan tentang waktu.
Manfaat
penggunaan umpan balik :
1. inginkan
masukan/kritikan akan di peroleh nilai atau besaran yang tepat.
2. Menyebabkan
keadaan hubungan yang tidak tabil antara pengajar dan pelajar jika Pengajar
tidak meletakan umpan balik pada kedudukan yang wajar.
Umpan balik Merupakan satu-satunya element yang
dapat “menjudge” apakah komunikasi yang sedang Berlangsung berhasil atau gagal.
Dengan mengetahui umpan balik yang di berikan komunikan, sebagai komunikator
kita akan dapat langsung mengetahui apakah tujuan dan pesan kita tersampaikan
atau tidak.Dalam hal ini, di sinilah terjadi validitas Umpan Balik, apakah
tujuan atau masalah yang kita sampaikan di mengerti oleh audients atau tidak.
Pengaruh
umpan balik (feed back)
FeedBack
yang dikenal dengan umpan balik itu merupakan peranan yang sangat penting untuk
kemaslahatan kepribadian seseorang dalam menjalin suatu perubahan yang sangat
berpengaruh terhadap orang-orang yang di sekitarnya terutama dalam lingkungan
keluarga. Biasanya FeedBack ini terjadi antara beberapa pihak yang dimana
menilai kepribadian seseorang baik mengenai kelebihan maupun kekurangan yang
terdapat dalam diri seseorang baik yang disadari maupun tidak disadari.
Seseorang
yang mendapatkan feedback dari sesamanya, mau tidak mau harus menerimanya
karena itu merupakan suatu gambaran tentang dirinya sendiri sebagai pecutan
untuk pengembangan diri menuju perubahan. Seseorang akan menjadi lebih baik
jika ia mau merubah dirinya sendiri dan juga diikuti dengan kemauan yang keras
dan ketekadan yang bulat serta niat yang ikhlas.
Tanpa
ada kemauan, seseorang tidak akan berubah karena kuncinya terdapat dalam
dirinya, artinya harus dipaksa oleh dirinya sendiri setelah mengetahui hal-hal
yang perlu diperbaiki untuk kemaslahatan dirinya sendiri dari hasil feedback
terutama dari orang-orang sekitarnya.
D.
Kesalahan Dalam Berkomunikasi
beberapa
kesalahan umum dalam komunikasi tatap muka yang sering kita lakukan:
1. Pesan
yang disampaikan oleh si pengirim tidak didukung oleh intonasi suara serta bahasa
tubuh yang tepat.
2. Salah
mengartikan pesan yang diterima disebabkan oleh persepsi pendengar yang salah.
3. Bahasa
yang digunakan tidak sesuai dengan tingkat pengertian si penerima pesan.
Terlalu banyak jargon atau istilah-istilah yang asing bagi si penerima.
4. Lingkungan
fisik yang tidak mendukung seperti suara bising, cahaya, temperatur dan lain
sebagainya.
5. Terjadi
perbedaan status antara si pengirim dan si penerima.
6. Si
penerima terlalu cepat mengambil kesimpulan atau keputusan sebelum mendengarkan
pesan secara utuh.
7. Baik
si pengirim maupun si penerima pesan tidak memahami syarat dasar komunikasi
yang efektif.
Kesalahpahaman
dalam berkomunikasi
-
Masalah dalam mengembangkan pesan.
Sumber masalah potensial dalam
mengembangkan suatu pesan adalah dalam memformulasikan suatu pesan.
-
Masalah dalam menyampaikan pesan.
Komunikasi dapat juaga terganggu karena
munculnya masalah dalam mendapatkan pesan dari pengirim ke penerima. Masalah
dalam penyampaian pesan yang paling jelas adalah faktor fisik.
-
Masalah dalam menerima pesan.
Masalah yang muncul dalam penerimaan
suatu pesan antara lain adanya persaingan antara penglihatan dengan suara,
kursi yang tidak nyaman, lampu yang kurang teran, dan kondisi lain yang dapat
mengganggu konsentrasi penerima.
-
Masalah dalam menafsirkan pesan.
Meskipun suatu pesan mungkin hilang
selama proses penyampaian pesan terjadi, namun masalah terbesar adalah pada
mata rantai terakhir, di mana suatu pesan ditafsirkan oleh penerima pesan.
Perbedaan latar belakang, perbendaharaan bahasa, dan pernyataan emosional,
dapat menimbulkan munculnya kesalahpahaman antara pengirim dan penerima pesan.
Kesalahpahaman
adalah sebuah kegagalan yang wajar dalam berkomunikasi.Namun kesalahpahaman
dalam komunikasi dapat dihindari dengan cara :
a. Pahami
Komunikasi 101
Menatap langsung ke arah mata akan
membuat lawan bicara memberi perhatian penuh terhadap apapun yang Anda katakan.
Bila terdapat kendala jarak, lebih baik gunakan sambungan telepon daripada
email atau sms.
b. Pahami
dan Rangkul Perbedaan
Perbedaan latar belakang satu individu
dengan individu lainnya adalah mutlak. Terbukalah dengan itu, khususnya budaya
dan bahasa. Jika perlu lakukan riset agar lebih mudah bagi Anda membaur ke
dalamnya.
c. Aktif
Mendengarkan
Menjadi pendengar mungkin terdengar
sepele namun tidak semua orang bisa melakukannya. Dari sini potensi
kesalahpahaman bisa muncul terjadi. Bila tidak yakin akan dengan pesan yang
disampaikan, tanyakan ulang pada lawan bicara. Tidak perlu takut, bertanya
ulang jauh lebih baik dari salah dalam menangkap isi pembicaraan.
d. Perbaiki
Cara Bicara
Gunakan bahasa yang singat, padat dan
jelas. Selain itu, gunakan bahasa yang sesuai dengan lawan bicara. Akan lebih
baik mengatakan ‘aku kok kurang setuju ya sama pendapat kamu,’ dibanding ‘ah
kamu ada- ada aja!’
e. Hindari
Konfrontasi
Jangan sampai kesalahan yang sebenarnya
Anda sebabkan malah dterkesan disebabkan oleh orang lain. Ini akan membuka
konfrontasi yang tidak mengenakkan suasana. Sebaiknya jelaskan kronologis agar
semua pihak mengerti apa yang sebenarnya terjadi
f. Tenang
Menghadapi Konflik
Tetap
tenang dan hindari penggunaan kalimat negatif ketika Anda terlibat dalam
konflik. Ingat bahwa tidak semua pendapat harus dibalikkan. Dan jangan lupa
untuk memperhatikan 5 poin sebelumnya untuk menghindari datangnya konflik
karena kesalahpahaman.
E. Memperbaiki
komunikasi dalam organisasi
Untuk dapat melakukan komunikasi yang
efektif diperlukan beberapa persyaratan, antara lain : persepsi, ketetapan,
kredibilitas, pengendalian, dan kecocokan / keserasian.
Komunikasi yang efektif dapat mengatasi
berbagai hambatan yang dihadapi dengan memperhatikan tiga hal sebagai berikut:
1. Membuat satu pesan secara lebih
berhati-hati
2. Minimalkan gangguan dalam proses
komunikasi
3. Mempermudah upaya umpan balik antara
si Pengirim dan si penerima pesan
KEBERHASILAN KOMUNIKASI BISNIS
Keberhasilan komunikasi di dalam suatu
organisasi akan ditentukan oleh kesamaan pemahaman antara-orang yang terlibat
dalam kegiatan komunikasi. Kesamaan pemahaman ini dipengaruhi oleh kejelasan
pesan, cara penyampaian pesan, perilaku komunikasi, dan situasi (tempat dan
waktu) komunikasi. Komunikasi organisasi biasanya menggunakan kombinasi cara
berkomunikasi (lisan, tertulis dan tayangan) yang memungkinkan terjadinya
peyerapan informasi dengan lebih mudah dan jelas.
Secara empiris, pemahaman orang perihal
sesuatu hal akan lebih mudah diserap dan dipahami jika sesuatu tersebut
diperlihatkan dibanding hanya diperdengarkan atau dibacakan. Dan akan lebih
baik lagi hasilnya jika sesuatu yang dikomunikasikan tersebut, selain diperlihatkan
juga sekaligus dipraktikkan.
Hasil studi tentang perilaku bisnis di
kalangan eksekutif menunjukkan fakta bahwa kemampuan berkomunikasi merupakan
unsur pokok di antara berbagai faktor personal yang diperlukan untuk
mempromosikan menejemen organisasi atau mengatasi konflik menejemen (Boove and
Thill, 2002). Dengan kata lain, kemampuan berkomunikasi efektif sekaligus juga
merupakan salah satu ciri mutu SDM karyawan. Istilahnya, komunikasi efektif
dalam suatu organisasi dapat diumpamakan seperti darah dalam tubuh dan kunci
kesuksesan.
Keberhasilan komunikasi bisnis juga
sangat ditentukan oleh adanya efektivitas dalam komunikasi bisnis. Efektivitas
komunikasi bisnis, seperti halnya jenis komunikasi lainnya ditentukan beberapa
hal :
1. Persepsi
Komunikator
harus dapat memprediksi apakah pesan yang disampaikan dapat diterima komunikan.
2. Keberhasilan
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Salah
satu faktor keberhasilan komunikasi bisnis dalam penggunaan teknologi informasi
dan komunikasi yaitu adanya proses integrasi informasi menyangkut ketersediaan
komunikasi data yang tepat guna. Ini mencakup beberapa faktor antara lain,
pertama, cakupan (range) produk jasa komunikasi data yang dimiliki. Dengan
adanya hirarki, jenis, dan besar kecilnya manufaktur mempunyai perbedaan
karakteristik sistem informasi yang dibutuhkan sehingga diperlukan jenis
layanan komunikasi yang berbeda pula. Kedua, Coverage. Diperlukan provider yang
dapat menyediakan layanan di lokasi manapun mengingat lokasi manufaktur yang
menyebar dan terkadang di daerah yang terpencil (rural area). Ketiga, unjuk
kerja (performansi). Performansi yang tinggi merupakan syarat utama agar
komunikasi selalu dapat dilakukan. Keempat, Biaya. Faktor biaya menjadi salah
satu faktor yang perlu dipertimbangkan agar efisiensi tetap dapat ditingkatkan.
3. Komunikasi
berbasis internet
Internet
menjadi suatu media komunikasi yang memegang peranan sangat penting dalam
perkembangan bisnis, secara garis besar terdapat tiga aktivitas bisnis utama
yang dapat dikomunikasikan lewat internet :
•
Membangun Produk.
•
Aktivitas opersional
•
Pelayanan Jasa,
Berbagai aktivitas bisnis dapat
dilakukan melalui internet, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
•
Berbagi data internal.
•
Rekruitmen calon pegawai.
•
Memperolah partner bisnis, dan pelanggan.
•
Menemukan informasi eksternal (pihak luar).
•
Pembelian material dan peralatan.
•
Promosi produk dan jasa.
•
Fasilitas penunjang bagi pelanggan.
•
Media kolaborasi dengan partner bisnis.
•
Publikasi perkembangan bisnis.
Komunikasi bisnis berbasis internet, dapat dilakukan
dengan berbagai macam cara, yaitu :
•
Menggunakan e-mail
•
Diskusi melalui Milist (mailing list)
•
Membuat suatu group/komunitas
•
Melalui video konferensi
•
Pesan singkat
•
Telepon berbasis internet, dan
•
Transfer data/dokumen
4. Ketepatan
Komunikan
atau audience memiliki kerangka pikir. Agar komunikasi yang dilakukan tepat
sasaran, komunikator perlu mengekspresikan hal yang ingin disampaikan sesuai
dengan kerangka pikir komunikan.
5. Kredibilitas
Dalam
berkomunikasi komunikator perlu memiliki suatu keyakinan bahwa komunikan dapat
dipercaya. Sebaliknya dia juga harus bisa mendapatkan kepercayaan dari
komunikan.
6. Pengendalian
Dalam
komunikasi, komunikan memberika reaksa/umpan balik/feedback terhadap pesan yang
disampaikan. Reaksi ini harus bisa diantisipasi sekaligus dikendalikan oleh
komunikator sehingga tidak melenceng dari target komunikasi yang diharapkan.
7. Kecocokan
Komunikator
yang baik selalu dapat menjaga hubungan persahabatan yang menyenangkan dengan
komunikan.
Pendapat
lain mengatakan bahwa agar komunikas berjalan secara efektif dan efisien maka
ada 3 hal yang sangat penting yaitu :
1.
Mampu membuat pesan dipahami.
2.
Harus memahami pesan yang diharapkan yang dikirim kepada anda.
3.
Kendali atas proses komunikasi harus diterapkan.
Selain itu agar dapat melakukan
komunikasi bisnis yang efektif, seorang komunikan harus memiliki 3 kemampuan
(skill), yaitu :
1.
Empati,
2.
Pembicara yang sederajat,
3.
Proyeksi atau menciptakan dampak.
Dengan
demikian apabila komunikasi bisnis berjalan secara efektif di suatu perusahaan
akan dapat menghasilkan beberapa hal sebagai berikut :
•
Mempercepat Penyelesaian Masalah.
•
Memperkuat Pengambilan Keputusan.
•
Meningkatkan Profesionalisme.
•
Memberikan Respon yang Positif terhadap Stakeholder.
•
Meningkatkan Produktivitas.
•
Memperkuat hubungan Bisnis.TUGAS
SOFTSKILL
PERANAN
KOMUNIKASI DALAM DUNIA BISNIS
Nama : 1. Ema Dwi winarti
2. Euis Ika Diningsih
3. Hariyati
4. Noviana Indah L
Jurusan : Manajemen
Kelas : 4EA45
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2017
A.
Penerapan Ilmu Komunikasi dalam Lingkup
Bisnis
Komunikasi
bisnis tidak hanya mencakup komunikasi dengan kontak diluar, tetapi juga
komunikasi dengan para pekerja dalam sebuah perusahaan, jika itu terlaksana
maka akan sangat membantu perusahaan anda terorganisir dengan baik. Komunikasi
bisnis yang effektif mungkin direpresntasikan kepada seorang manajer bisa
memotivasi para pegawai, memberikan rekomendasi dan masukan untuk meningkatkan
efesiensi dan efektifitas dalam bisnis.
Kemampuan
berkomunikasi yang effektif mutlak harus dimiliki bagi seorang pebisnis.
Seorang yang cerdas belum tentu cerdas dalam mengkomunikasikan pesan-pesannya
kepada orang lain. Menciptakan dan mendatangkan ide itu hal yang umum, akan
tetapi kemampuan untuk mengkonversikannya menjadi sebuah presentasi yang mudah
dipahami, tidak semua orang bisa. Memiliki pengetahuan tentang komunikasi yang
effektif baik secara verbal maupun tulisan adalah aset bagi seorang
komunikator. Komunikasi yang bisa dipahami dan direspons dengan baik akan
membawa bisnis seseorang menuju gerbang kesuksesan.
Contoh
kasus dan cara penyelesaian dalam konteks krisis komunikasi :
Misalnya,
terjadi krisis di sebuah perusahaan karena perusahaan tersebut tertimpa issue
miring yang dapat meruntuhkan eksistensi perusahaan. Cara penyelesaian adalah
dengan mencari inti permasalahan yang terjadi kemudian mencarikan solusi.
Kemudian mempublikkasikannya kepada pihak intern bahwa permasalah perusahaan
sudah selesai dan juga kepada pihak ekstren agar citra perusahaan tidak rusak
dan dapat Berjaya lagi.
(Fera
Tiara Syahida, artikel 2011).
Saluran
komunikasi formal : Saluran komunikasi formal adalah saluran yang terorganisasi
dengan baik. Seperti lembaga sosial lainnya, saluran komunikasi formal
bercirikan aturan-aturan yang stabil, pejabatnya melakukan pekerjaan yang
benar-benar jelas, aturan pekerjaannya disusun dengan baik dan dapat diikuti
oleh orang yang berbeda-beda, dan adanya sanksi yang jelas. Sedangkan saluran
komunikasi informal adalah saluran komunikasi yang terjadi tanpa ada struktur
yang jelas-jelas ada.
Umumnya,
komunikasi formal terjadi di antara orang-orang yang terjalin hubungan formal
(seperti dalam lembaga/organisasi) ataupun komunikasi antar atasan-atasan
perusahaan. Sedangkan komunikasi informal seperti, komunikasi antar divisi,
antar karyawan dimana situasi untuk berkomunikasi tidak terlalu tegang dan
monoton seperti kepada atasan perusahaan.
Kelebihan
komunikasi non-verbal. Non-verbal sendiri banyak ragamnya seperti, kedipan
mata, gerakan kepala, warna, konteks ruang dan waktu, wewangian,diam dan
lain-lain. Yang menjadi istimewa adalah, setiap kegiatan non verbal yang kita
lakukan baik sadar mapun tidak, semua itu tidak dapat membohongi apa yang
terjadi di diri kita. Walaupun di perkataan (verbal) kita dapat berkilah tapi
bahasa tubuh tidak.
Contoh dari non-verbal
dalam lingkungan bisnis / organisasi:
Seorang Manajer sedang
mempresentasikan evaluasi progress perushaan dalam laporan periodiknya. Semua
pegawainya memperhatikan penjelasan sang Manajer, tapi tak sedikit yang
mengacuhkan, bahkan jika di telusuri di barisan belakang banyak pegawai yang
menekur, menguap, dan memilih menyandarkan punggungnya seolah malas
mendengarkan laporan periodic perusahaan. Menekur dan menguap menandakan para
pegawai bosan akan penjelasan sang Manajer. Dengan menekur, pegawai
seolah-seolah dapat melepaskan beban pendengarannya dari presentasi sang
Manajer.
1.
Penerapan Komunikasi dan E-Commerce
Perdagangan
sebenarnya merupakan kegiatan yang dilakukan manusia sejak awal peradabannya.
Sejalan dengan perkembangan manusia, cara dan sarana yang digunakan untuk
berdagang senantiasa berubah. Bentuk perdagangan terbaru yang kian memudahkan
penggunaannya kini adalah e-commerce. Secara umum, e-commerce dapat
didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan atau perniagaan
barang dan jasa dengan menggunakan media elektronik.. Media elektronik yang
popular digunakan saat ini adalah internet. Di dalam e-commerce, para pihak
yang melakukan kegiatan perdagangan perniagaan hanya berhubungan melalui suatu
jaringan publik (public network) yang dalam perkembangan terakhir menggunakan
media internet. E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menghubungkan
perusahaan, konsumen dan suatu komunitas melalui transaksi elektronik serta
perdagangan barang, layanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik.
E-commerce
digunakan sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang satu dengan
perusahaan lainnya, antara perusahaan dengan pelanggan, atau antara perusahaan
dengan institusi yang bergerak dalam pelayanan publik. Sistem E-commerce dapat
diklasifikasikan kedalam tiga tipe aplikasi yaitu:
Electronic
Markets (EMs) yaitu sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi untuk melakukan atau menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar,
sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan.
Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang
menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar
informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan fasilitas EMs
bagi pelanggan terlihat lebih nyata dan efisien dalam hal waktu, sedangkan bagi
penjual, ia dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan service yang
ditawarkan dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak.
Elektronic
Data Interchange (EDI) adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data
transaksi-transaksi regular yang berulang dalam jumlah besar antara
organisasi-organisasi komersial. Secara formal, EDI didefinisikan oleh
International Data Exchabge Association (IDEA) sebagai “transfer data
terstruktur dengan format standard yang telah disepakati, yang dilakukan dari
satu sistem komputer ke sistem komputer lain dengan menggunakan media
elektronik”. Keuntungan menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat,
mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, respon dan pengiriman faktur yang cepat
dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan secara elektronik.
Internet
Commerce adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan
komunikasi untuk aktivitas perdagangan. Kegiatan komersial ini, seperti iklan
dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet,
antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirimkan melalui
pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual. Penggunaan
internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan terbukti memberikan
keuntungan, antara lain:
·
Untuk beberapa produk tertentu lebih
sesuai ditawarkan melalui internet
·
Harga lebih murah mengingat membuat
situs di internet lebih murah§ biayanya dibandingkan dengan membuka outlet
retail di berbagai tempat
·
Internet merupakan media promosi
perusahaan dan produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah§
·
Pembelian melalui internet selalu akan
diikuti dengan layanan pengantaran barang sampai di tempat pemesan.
B.
Tujuan dari komunikasi dalam bisnis
Secara
umum, ada tiga tujuan komunikasi bisnis, yaitu memberi informasi (informing),
melakukan persuasi (persuading), dan melakukan kolaborasi (collaborating)
dengan audiens.
Mari
kita jelaskan secara mendetail dari tujuan komunikasi bisnis tersebut
a. Memberi
informasi (informing)
Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis
adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak
lain. Sebagai contoh, seorang pimpinan suatu perusahaan membutuhkan beberapa
pegawai baru yang akan ditempatkan sebagai staf administrasi di kantor-kantor
cabang yang ada.
Untuk memperoleh pegawai yang
diharapkan, ia dapat memasang iklan lowongan kerja melalui media surat kabar,
majalah, radio, dan internet. Masing-masing media informasi tersebut tentu saja
mempunyai kelebihan dan kekurangan satu sama lain. Jadi tergantung manajer
untuk memilih media mana yang akan dipilih dengan mempertimbangkan kemampuan
internal yang dimiliki oleh perusahaan.
b. Melakukan
persuasi (persuading)
Tujuan kedua dari sebuah komunikasi
bisnis adalah melakukan persuasi kepada pihak lain agar apa yang disampaikan
dapat dipahami oleh audiens dengan baik dan benar. Hal ini sering dilakukan
terutama yang berkaitan dengan negoisasi antara seseorang dengan orang laian
dalam bisnis. Untuk dapat memperoleh hasil yang optimal dalam bernegosiasi,
setiap pihak perlu memahami prinsip win-win solution.
c. Melakukan
kolaborasi (collaborating) dengan audiens
Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis
adalah melakukan kolaborasi atau kerjasama bisnis antara seseorang dengan orang
lain. Melalui jalinan komunikasi bisnis, seseorang dapat dengan mudah melakukan
kerjasama bisnis baik antara perusahaan dosmetik maupun dengan perusahaan
asing. Saat ini kerjasama antar perusahaan di berbagai belahan dunia relative
mudah dilakukan seiring dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi komunikasi
dewasa ini. Seseorang dapat menggunakan beberapa media telekomunikasi yang ada
seperti telepon biasa, faksmili, telepon genggam, internet, email dan
telekomferensi. Teknologi komunikasi tersebut sangat penting artinya dalam
memperat kerjasama dalam dunia bisnis.
Dalam dunia bisnis, presentasi yang baik
harus mampu menjelaskan tujuan yang diinginkan secara spesifik. Oleh karena itu
untuk merumuskan tujuan tersebut, seseorang perlu menanyakan pada diri sendiri,
apakah audiensi akan melakukan penelaahan terhadap suatu pesan atau tidak.
Tujuan harus dinyatakan setepat mungkin, demikian pula dengan identifikasi
individu-individu yang akan memberi tanggapan terhadap pesan yang disampaikan.
Selain itu tujuan bisnis juga dapat
digolongkan menjadi dua tujuan umum dan tujuan khusus :
·
Tujuan umum komunikasi bisnis yakni
mendukung tujuan bisnis supaya lebih efektif dan efisien guna memperbaiki
pengelolaan bisnis.
·
Tujuan khusus komunikasi bisnis yaitu
menciptakan interaksi / hubungan antara perusahaan dengan konsumen, pemerintah,
sesama dunia usaha serta dengan lingkungan agar tercipta hubungan baik yang
dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis.
C.
Umpan balik dan bentuk bentuknya
Umpan
balik atau feed back adalah dua kata
jadian / bentukan dalam bahasa Inggris yang terdiri dari kata feed (artinya:
memberi makan) dan back (artinya: kembali). Arti harfiah kata ini adalah
“memberi makan kembali”, tapi makna yang sebenarnya adalah “memberi masukan
kembali”.
Komunikasi
merupakan aspek yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Komunikasi
yang baik tentunya akan menciptakan hubungan yang harmonis antarsesama.
Keberhasilan komunikasi ini bila ditinjau dari segi keilmuan, maka dapat
ditelaah berdasarkan unrsur-unsur yang ada di dalamnya, yaitu komunikator,
pesan, media, komunikan, dan umpan balik. Kelima unsur yang merupakan hasil
kajian Harold Laswell ini saling berkaitan dan mempengaruhi. Di antara kelima
unsur ini, umpan balik merupakan unsur yang paling penting dalam menentukan
keberhasilan komunikasi.
Dalam
Ilmu Komunikasi dikenal beberapa jenis feedback. Tidak semuanya persis
merupakan variasi dari prinsip di atas. Ada di antaranya yang merupakan analogi
pada konteks komunikasi yang lain atau merupakan sifatnya. Jenis-jenis feedback
tersebut adalah :
1. Feedback
Positif – Feedback Negatif
Feedback positif adalah isyarat / gejala
yang ditunjukkan oleh komunikan yang menandakan bahwa ia / mereka memahami,
membantu dan mau bekerja sama dengan komunikator untuk mencapai sasaran
komunikasi tertentu, dan tidak menunjukkan perlawanan / pertentangan.
Contohnya : komunikan mengangguk-angguk,
memperhatikan dengan serius, mencatat, responsif ketika ditanya.
Feedback negatif adalah isyarat / gejala
yang ditunjukkan oleh komunikan yang menandakan bahwa ia / mereka memiliki
sikap serta perilaku yang dapat berkisar dari mulai tidak setuju hingga tidak
menyukai pesan, cara penyampaian, atau bahkan diri sang komunikator. Segalanya
sesuatu yang merupakan lawan dari feedback positif adalah feedback negatif.
Contohnya : sikap acuh tak acuh,
melakukan hal lain yang tidak ada hubungannya dengan yang sedang dibahas,
mengobrol, mengganggu orang lain, nyeletuk, memotong pembicaraan / interupsi
secara tidak sopan, atau keluar ruangan / walk- out tanpa izin dari
komunikator, dan sebagainya.
2. Feedback
Netral – Feedback Zero
Feedback Netral adalah jenis feedback
yang sulit untuk dinilai sebagai isyarat / gejala yang menunjukkan respon
positif atau negatif. Dengan kata lain feedback netral adalah feedback yang
tidak jelas wujudnya; apakah itu positif atau negatif.
Contohnya : perilaku diam ketika ditanya
mengerti atau tidak
Feedback Zero adalah feedback yang sulit
dimengerti oleh komunikator. Komunikator tidak tahu harus menafsirkan isyarat /
gejala yang muncul dari komunikan.
Contohnya : ada yang tertawa ketika
komunikator tidak sedang menyampaikan hal yang lucu, tiba-tiba ada yang
menangis, dan sebagainya.
3. Feedback
Internal – Feedback Eksternal
Feedback Internal adalah yang
menunjukkan sumber dari isyarat / gejala yang menjadi feedback. Bila itu muncul
dari dalam diri komunikator, maka itu disebut feedback internal. Maksudnya,
misalnya ketika komunikator telah mengatakan sesuatu, tapi kemudian ia ingat
sesuatu dan meralat apa yang telah ia katakan, maka yang kita lihat itu dapat
kita katakan sebagai hal yang terjadi karena ada feedback internal pada diri
komunikator.
Feedback Eksternal adalah feedback yang
munculnya berasal dari komunikan. Dalam hal ini komunikan dapat menunjukkannya
dengan memberikan ekspresi wajah tertentu, gerak-gerik, perilaku atau bahkan
suara-suara yang muncul ketika komunikasi tengah berlangsung.
4. Feedback
Verbal – Feedback Non-Verbal
Feedback Verbal menunjuk pada bentuk
atau wujud dari apa yang disampaikan komunikan sebagai reaksinya pada suatu
perilaku komunikasi tertentu yang sedang berlangsung. Contoh dari feedback
verbal misalnya adalah interupsi (memotong pembicaraan), nyeletuk (menyampaikan
komentar secara spontan ketika komunikator sedang menyampaikan pesannya), atau
dapat pula berupa secarik kertas yang ditulisi yang mengatakan sesuatu kepada
yang sedang berbicara agar ia segera berhenti karena waktu untuknya sudah
habis. Harap diingat pengertian verbal di sini. Pesan komunikasi yang verbal
adalah yang bentuknya merupakan wujud dari penggunaan bahasa. Artinya, bisa
berupa lisan atau tulisan.
Feedback Non-Verbal adalah yang wujudnya
bukan berupa lisan atau tulisan, seperti ekspresi wajah, gerak-gerik, cara
duduk, cara berdiri, cara menatap, bentuk senyuman, isyarat tangan, dan
sebagainya.
5. Feedback
Langsung – Feedback Tidak Langsung
Beberapa ahli komunikasi tidak sepakat
dengan adanya dua jenis feedback ini. Alasannya adalah, feedback seharusnya
adalah sesuatu yang tampak / dapat diidentifikasi keberadaannya ketika sebuah
proses komunikasi tengah berlangsung, bukan sesudahnya. Bila sesudahnya, maka
itu berarti merupakan respon atau tanggapan. Mereka menyatakan ini karena
pengertian feedback langsung (immediate feedback) adalah feedback yang
ditunjukkan ketika komunikasi sedang berlangsung, dan feedback tidak langsung
(delayed feedback) adalah feedback yang disampaikan ketika komunikasi telah selesai.
Konteks dua jenis feedback ini adalah pada perbandingan antara komunikasi
interpersona dan komunikasi massa. Pada komunikasi interpersona, jelas untuk
sebagian besar feedbacknya akan bersifat langsung atau segera. Artinya, orang
yang berbicara / komunikator akan dapat segera mengetahui bagaimana reaksi si
komunikan ketika ia sedang menyampaikan pesan tertentu (karena situasinya tatap
muka). Ini berbeda dengan komunikasi massa. Surat kabar, misanya. Para pembaca
tidak dapat memberikan feedback yang segera. Feedback mereka dapat disampaikan
melalui surat pembaca yang biasanya waktunya adalah cukup lama sejak apa yang
ditanggapi terbit atau dibaca oleh komunikan, sehingga surat pembaca dapat
dijadikan contoh sebagai feedback tidak langsung.
Umpan balik yang baik diperlukan
syarat-syarat tertentu antara lain :
1. Umpan
balik hendaknya jujur bersumber pada kebiasaan untuk menyenangkan orang lain,
keinginan memberi nasihat, keinginan untuk menang dalam argumentasi, malah
lebih buruk lagi apabia ada keinginan untuk mengambil muka, menjilat, dan
menyakiti orang
2. Umpan
balik hendaklah tentang sesuatu yang khusus dan jelas bukan sesuatu secara umum
dan kabur.
3. Umpan
balik hendaklah mengenai sesuatu dimana orang yang bersangkutan dapat berbuat
apa-apa. Umpan balik tentang sesuatu di mana orang yang bersangkutan tidak
dapat berbuat apa-apa adalah umpan balik yang tidak berguna dan malah bisa
menimbulkan perasaan mendongkol.
4. Umpan
balik hendaklah jangan bersifat penilaian. Penilaian yang dimaksud adalah
judgement bukan evaluasi. Umpan balik yang bersifat penilaian yang jujur
sekalipun masih dapat menimbulkan akibat yang buruk, maka sebaiknya umpan balik
seperti itu dihindarkan.
5. Umpan
balik hendaklah deskriptif, sehingga betul-betul jelas . dalam hal ini
memerlukan gambaran apa yang dikehendaki jelas dan terang.
6. Umpan
balik hendaklah bersifat hasil oriented dan bukan person oriented. Dalam hal
ini maka yang diutamakan bukan orangnya tetapi kerjanya.
7. Memperbolehkan
Objectif yang di Umpan balik hendaklah
memperhatikan timing , tidak ada patokan tentang waktu.
Manfaat
penggunaan umpan balik :
1. inginkan
masukan/kritikan akan di peroleh nilai atau besaran yang tepat.
2. Menyebabkan
keadaan hubungan yang tidak tabil antara pengajar dan pelajar jika Pengajar
tidak meletakan umpan balik pada kedudukan yang wajar.
Umpan balik Merupakan satu-satunya element yang
dapat “menjudge” apakah komunikasi yang sedang Berlangsung berhasil atau gagal.
Dengan mengetahui umpan balik yang di berikan komunikan, sebagai komunikator
kita akan dapat langsung mengetahui apakah tujuan dan pesan kita tersampaikan
atau tidak.Dalam hal ini, di sinilah terjadi validitas Umpan Balik, apakah
tujuan atau masalah yang kita sampaikan di mengerti oleh audients atau tidak.
Pengaruh
umpan balik (feed back)
FeedBack
yang dikenal dengan umpan balik itu merupakan peranan yang sangat penting untuk
kemaslahatan kepribadian seseorang dalam menjalin suatu perubahan yang sangat
berpengaruh terhadap orang-orang yang di sekitarnya terutama dalam lingkungan
keluarga. Biasanya FeedBack ini terjadi antara beberapa pihak yang dimana
menilai kepribadian seseorang baik mengenai kelebihan maupun kekurangan yang
terdapat dalam diri seseorang baik yang disadari maupun tidak disadari.
Seseorang
yang mendapatkan feedback dari sesamanya, mau tidak mau harus menerimanya
karena itu merupakan suatu gambaran tentang dirinya sendiri sebagai pecutan
untuk pengembangan diri menuju perubahan. Seseorang akan menjadi lebih baik
jika ia mau merubah dirinya sendiri dan juga diikuti dengan kemauan yang keras
dan ketekadan yang bulat serta niat yang ikhlas.
Tanpa
ada kemauan, seseorang tidak akan berubah karena kuncinya terdapat dalam
dirinya, artinya harus dipaksa oleh dirinya sendiri setelah mengetahui hal-hal
yang perlu diperbaiki untuk kemaslahatan dirinya sendiri dari hasil feedback
terutama dari orang-orang sekitarnya.
D.
Kesalahan Dalam Berkomunikasi
beberapa
kesalahan umum dalam komunikasi tatap muka yang sering kita lakukan:
1. Pesan
yang disampaikan oleh si pengirim tidak didukung oleh intonasi suara serta bahasa
tubuh yang tepat.
2. Salah
mengartikan pesan yang diterima disebabkan oleh persepsi pendengar yang salah.
3. Bahasa
yang digunakan tidak sesuai dengan tingkat pengertian si penerima pesan.
Terlalu banyak jargon atau istilah-istilah yang asing bagi si penerima.
4. Lingkungan
fisik yang tidak mendukung seperti suara bising, cahaya, temperatur dan lain
sebagainya.
5. Terjadi
perbedaan status antara si pengirim dan si penerima.
6. Si
penerima terlalu cepat mengambil kesimpulan atau keputusan sebelum mendengarkan
pesan secara utuh.
7. Baik
si pengirim maupun si penerima pesan tidak memahami syarat dasar komunikasi
yang efektif.
Kesalahpahaman
dalam berkomunikasi
-
Masalah dalam mengembangkan pesan.
Sumber masalah potensial dalam
mengembangkan suatu pesan adalah dalam memformulasikan suatu pesan.
-
Masalah dalam menyampaikan pesan.
Komunikasi dapat juaga terganggu karena
munculnya masalah dalam mendapatkan pesan dari pengirim ke penerima. Masalah
dalam penyampaian pesan yang paling jelas adalah faktor fisik.
-
Masalah dalam menerima pesan.
Masalah yang muncul dalam penerimaan
suatu pesan antara lain adanya persaingan antara penglihatan dengan suara,
kursi yang tidak nyaman, lampu yang kurang teran, dan kondisi lain yang dapat
mengganggu konsentrasi penerima.
-
Masalah dalam menafsirkan pesan.
Meskipun suatu pesan mungkin hilang
selama proses penyampaian pesan terjadi, namun masalah terbesar adalah pada
mata rantai terakhir, di mana suatu pesan ditafsirkan oleh penerima pesan.
Perbedaan latar belakang, perbendaharaan bahasa, dan pernyataan emosional,
dapat menimbulkan munculnya kesalahpahaman antara pengirim dan penerima pesan.
Kesalahpahaman
adalah sebuah kegagalan yang wajar dalam berkomunikasi.Namun kesalahpahaman
dalam komunikasi dapat dihindari dengan cara :
a. Pahami
Komunikasi 101
Menatap langsung ke arah mata akan
membuat lawan bicara memberi perhatian penuh terhadap apapun yang Anda katakan.
Bila terdapat kendala jarak, lebih baik gunakan sambungan telepon daripada
email atau sms.
b. Pahami
dan Rangkul Perbedaan
Perbedaan latar belakang satu individu
dengan individu lainnya adalah mutlak. Terbukalah dengan itu, khususnya budaya
dan bahasa. Jika perlu lakukan riset agar lebih mudah bagi Anda membaur ke
dalamnya.
c. Aktif
Mendengarkan
Menjadi pendengar mungkin terdengar
sepele namun tidak semua orang bisa melakukannya. Dari sini potensi
kesalahpahaman bisa muncul terjadi. Bila tidak yakin akan dengan pesan yang
disampaikan, tanyakan ulang pada lawan bicara. Tidak perlu takut, bertanya
ulang jauh lebih baik dari salah dalam menangkap isi pembicaraan.
d. Perbaiki
Cara Bicara
Gunakan bahasa yang singat, padat dan
jelas. Selain itu, gunakan bahasa yang sesuai dengan lawan bicara. Akan lebih
baik mengatakan ‘aku kok kurang setuju ya sama pendapat kamu,’ dibanding ‘ah
kamu ada- ada aja!’
e. Hindari
Konfrontasi
Jangan sampai kesalahan yang sebenarnya
Anda sebabkan malah dterkesan disebabkan oleh orang lain. Ini akan membuka
konfrontasi yang tidak mengenakkan suasana. Sebaiknya jelaskan kronologis agar
semua pihak mengerti apa yang sebenarnya terjadi
f. Tenang
Menghadapi Konflik
Tetap
tenang dan hindari penggunaan kalimat negatif ketika Anda terlibat dalam
konflik. Ingat bahwa tidak semua pendapat harus dibalikkan. Dan jangan lupa
untuk memperhatikan 5 poin sebelumnya untuk menghindari datangnya konflik
karena kesalahpahaman.
E. Memperbaiki
komunikasi dalam organisasi
Untuk dapat melakukan komunikasi yang
efektif diperlukan beberapa persyaratan, antara lain : persepsi, ketetapan,
kredibilitas, pengendalian, dan kecocokan / keserasian.
Komunikasi yang efektif dapat mengatasi
berbagai hambatan yang dihadapi dengan memperhatikan tiga hal sebagai berikut:
1. Membuat satu pesan secara lebih
berhati-hati
2. Minimalkan gangguan dalam proses
komunikasi
3. Mempermudah upaya umpan balik antara
si Pengirim dan si penerima pesan
KEBERHASILAN KOMUNIKASI BISNIS
Keberhasilan komunikasi di dalam suatu
organisasi akan ditentukan oleh kesamaan pemahaman antara-orang yang terlibat
dalam kegiatan komunikasi. Kesamaan pemahaman ini dipengaruhi oleh kejelasan
pesan, cara penyampaian pesan, perilaku komunikasi, dan situasi (tempat dan
waktu) komunikasi. Komunikasi organisasi biasanya menggunakan kombinasi cara
berkomunikasi (lisan, tertulis dan tayangan) yang memungkinkan terjadinya
peyerapan informasi dengan lebih mudah dan jelas.
Secara empiris, pemahaman orang perihal
sesuatu hal akan lebih mudah diserap dan dipahami jika sesuatu tersebut
diperlihatkan dibanding hanya diperdengarkan atau dibacakan. Dan akan lebih
baik lagi hasilnya jika sesuatu yang dikomunikasikan tersebut, selain diperlihatkan
juga sekaligus dipraktikkan.
Hasil studi tentang perilaku bisnis di
kalangan eksekutif menunjukkan fakta bahwa kemampuan berkomunikasi merupakan
unsur pokok di antara berbagai faktor personal yang diperlukan untuk
mempromosikan menejemen organisasi atau mengatasi konflik menejemen (Boove and
Thill, 2002). Dengan kata lain, kemampuan berkomunikasi efektif sekaligus juga
merupakan salah satu ciri mutu SDM karyawan. Istilahnya, komunikasi efektif
dalam suatu organisasi dapat diumpamakan seperti darah dalam tubuh dan kunci
kesuksesan.
Keberhasilan komunikasi bisnis juga
sangat ditentukan oleh adanya efektivitas dalam komunikasi bisnis. Efektivitas
komunikasi bisnis, seperti halnya jenis komunikasi lainnya ditentukan beberapa
hal :
1. Persepsi
Komunikator
harus dapat memprediksi apakah pesan yang disampaikan dapat diterima komunikan.
2. Keberhasilan
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Salah
satu faktor keberhasilan komunikasi bisnis dalam penggunaan teknologi informasi
dan komunikasi yaitu adanya proses integrasi informasi menyangkut ketersediaan
komunikasi data yang tepat guna. Ini mencakup beberapa faktor antara lain,
pertama, cakupan (range) produk jasa komunikasi data yang dimiliki. Dengan
adanya hirarki, jenis, dan besar kecilnya manufaktur mempunyai perbedaan
karakteristik sistem informasi yang dibutuhkan sehingga diperlukan jenis
layanan komunikasi yang berbeda pula. Kedua, Coverage. Diperlukan provider yang
dapat menyediakan layanan di lokasi manapun mengingat lokasi manufaktur yang
menyebar dan terkadang di daerah yang terpencil (rural area). Ketiga, unjuk
kerja (performansi). Performansi yang tinggi merupakan syarat utama agar
komunikasi selalu dapat dilakukan. Keempat, Biaya. Faktor biaya menjadi salah
satu faktor yang perlu dipertimbangkan agar efisiensi tetap dapat ditingkatkan.
3. Komunikasi
berbasis internet
Internet
menjadi suatu media komunikasi yang memegang peranan sangat penting dalam
perkembangan bisnis, secara garis besar terdapat tiga aktivitas bisnis utama
yang dapat dikomunikasikan lewat internet :
•
Membangun Produk.
•
Aktivitas opersional
•
Pelayanan Jasa,
Berbagai aktivitas bisnis dapat
dilakukan melalui internet, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
•
Berbagi data internal.
•
Rekruitmen calon pegawai.
•
Memperolah partner bisnis, dan pelanggan.
•
Menemukan informasi eksternal (pihak luar).
•
Pembelian material dan peralatan.
•
Promosi produk dan jasa.
•
Fasilitas penunjang bagi pelanggan.
•
Media kolaborasi dengan partner bisnis.
•
Publikasi perkembangan bisnis.
Komunikasi bisnis berbasis internet, dapat dilakukan
dengan berbagai macam cara, yaitu :
•
Menggunakan e-mail
•
Diskusi melalui Milist (mailing list)
•
Membuat suatu group/komunitas
•
Melalui video konferensi
•
Pesan singkat
•
Telepon berbasis internet, dan
•
Transfer data/dokumen
4. Ketepatan
Komunikan
atau audience memiliki kerangka pikir. Agar komunikasi yang dilakukan tepat
sasaran, komunikator perlu mengekspresikan hal yang ingin disampaikan sesuai
dengan kerangka pikir komunikan.
5. Kredibilitas
Dalam
berkomunikasi komunikator perlu memiliki suatu keyakinan bahwa komunikan dapat
dipercaya. Sebaliknya dia juga harus bisa mendapatkan kepercayaan dari
komunikan.
6. Pengendalian
Dalam
komunikasi, komunikan memberika reaksa/umpan balik/feedback terhadap pesan yang
disampaikan. Reaksi ini harus bisa diantisipasi sekaligus dikendalikan oleh
komunikator sehingga tidak melenceng dari target komunikasi yang diharapkan.
7. Kecocokan
Komunikator
yang baik selalu dapat menjaga hubungan persahabatan yang menyenangkan dengan
komunikan.
Pendapat
lain mengatakan bahwa agar komunikas berjalan secara efektif dan efisien maka
ada 3 hal yang sangat penting yaitu :
1.
Mampu membuat pesan dipahami.
2.
Harus memahami pesan yang diharapkan yang dikirim kepada anda.
3.
Kendali atas proses komunikasi harus diterapkan.
Selain itu agar dapat melakukan
komunikasi bisnis yang efektif, seorang komunikan harus memiliki 3 kemampuan
(skill), yaitu :
1.
Empati,
2.
Pembicara yang sederajat,
3.
Proyeksi atau menciptakan dampak.
Dengan
demikian apabila komunikasi bisnis berjalan secara efektif di suatu perusahaan
akan dapat menghasilkan beberapa hal sebagai berikut :
•
Mempercepat Penyelesaian Masalah.
•
Memperkuat Pengambilan Keputusan.
•
Meningkatkan Profesionalisme.
•
Memberikan Respon yang Positif terhadap Stakeholder.
•
Meningkatkan Produktivitas.
•
Memperkuat hubungan Bisnis.