ABSTRAK
Manajemen Keuangan
merupakan aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana
yang dibutuhkan oleh perusahaan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut
seefisien mungkin. Manajer itu sendiri merupakan seseorang yang mengarahkan
orang lain dan bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut. perkembangan dalam
bidang ini sangat cepat dan penting untuk diterapkan dalam setiap organisasi.
Namun permasalahannya ialah keseimbangan finansial didalam suatu perusahaan
dengan mengadakan keseimbangan antara aktiva dengan pasiva yang dibutuhkan
serta mencari susunan kwalitatif daripada aktiva & pasiva tersebut dengan
sebaik-baiknya. Identifikasi masalah yang ada dapat menjadi perbaikan dalam
pengembangan manajemen keuangan dalam suatu perusahaan.
Makalah ini akan membahas betapa pentingnya Manajemen Keuangan dalam
memperbaiki permasalahan yang ada. Sebagaimana
berjalannya suatu perusahaan akan sangat bergantung terhadap kondisi keuangan
pada perusahaan tersebut dan indicator sehat tidaknya suatu perusahaan juga akan
diukur dari kondisi keuangannya.
BAB I
PENDAHULUAN
Manajemen keuangan adalah manajemen yang mengkaitkan
pemerolehan, pembiayaan /pembelanjaan dan manajemen aktiva dengan tujuan secara
menyeluruh dari suatu perusahaan. Perkembangan manajemen keuangan ini
sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain kebijakan moneter,
kebijakan pajak, kondisi ekonomi, kondisi social, dan kondisi politik.
Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak
dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk
membelanjai aktiva tersebut.
Ada dua aspek yang perlu dipertimbangkan oleh
manajemen keuangan dalam pengambilan keputusan keuangan disuatu perusahaan,
yaitu tingkat pengembalian dan risiko keputusan keuangan tersebut. Risiko
adalah kemungkinan terjadinya penyimpangan dari rata-rata dari tingkat
pengembalian yang diharapkan yang dapat diukur dari standar deviasi dengan
menggunakan statistika. Risiko keuangan terjadi karena adanya penggunaan hutang
dalam struktur keuangan perusahaan, yang mengakibatkan perusahaan harus
menanggung beban tetap secara periodik berupa beban bunga. Hal ini akan
mengurangi kepastian besarnya imbalan bagi pemegang saham, karena perusahaan
harus membayar bunga sebelum memutuskan pembagian laba bagi pemegang saham.
Jika manajemen perusahaan dapat memanfaatkan dana yang
berasal dari hutang untuk memperoleh laba operasi yang lebih besar dari beban
bunga, maka penggunaan hutang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan dan
akan meningkatkan return bagi pemegang saham. Sebaliknya, jika manajemen tidak
dapat memanfaatkan dana secara baik, perusahaan mengalami kerugian.
BAB II
LANDASAN
TEORI
Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan,
penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan
dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.
Dibawah ini
ada pengertian manajemen yang dikemukakan oleh para ahli yaitu:
1.
Liefman : Manajemen Keuangan
merupakan usaha untuk menyediakan uang dan menggunakan uang untuk mendapat atau
memperoleh aktiva.
2.
Erlina, SE. : Manajemen keuangan
merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan
tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana
menggunakan dana tersebut (allocation of fund).
3.
Depdiknas : Manajemen keuangan
merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan,
perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan.
4.
Prawironegoro : Aktivitas pemilik
dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah-murahnya dan
menggunakan seefektif, seefisien, dan seproduktif mungkin untuk menghasilkan
laba.
5.
Suad Husnan : Manajemen Keuangan
ialah manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.
6.
Bambang Riyanto : keseluruhan
aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang
diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling
menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut se-efisien mungkin.
7.
Agus Sartono : Manajemen keuangan
dapat diartikan sebagai manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian
dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan
dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien.
8.
JF Bradley : Manajemen keuangan
adalah bidang manajemen bisnis yang ditujukan untuk penggunaan model secara
bijaksana & seleksi yang seksama dari sumber modal untuk memungkinkan unit
pengeluaran untuk bergerak ke arah mencapai tujuannya.
9.
Brigham dan Houston yang
diterjemahkan oleh Dodo, H. Dan Herman, W. yaitu “Manajemen keuangan merupakan
bidang yang terluas dari tiga bidang keuangan, dan memiliki kesempatan karir
yang sangat luas”.
10. Sutrisno
: Manajemen Keuangan adalah Sebagai semua aktivitas perusahaan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha
untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien.
11. J. L. Massie
: Manajemen keuangan adalah kegiatan operasional bisnis yang bertanggung jawab
untuk memperoleh dan menggunakan dana yang diperlukan untuk sebuah operasi yang
efektif dan efisien.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Pengertian
Manajemen keuangan merupakan suatu usaha/kegiatan yang
dilakukan oleh seorang manajer guna mencapai tujuan tertentu.
Manajer Keuangan merupakan seseorang yang mempunyai
hak dalam mengambil suatu keputusan yang sangat penting dalam suatu bidang
investasi dan pembelanjaan perusahaan. Manajer keuangan juga bertanggung jawab
dalam bidang keuangan pada suatu perusahaan.
3.2. Tujuan
manajemen keuangan
1. Memaksimalkan nilai
perusahaan bagi para pemiliknya.
2. Meningkatkan kemakmuran
para pemegang saham atau pemilik.
3.3. Tujuan
Perusahaan
Dalam mengukur manajemen keuangan yang efisien
membutuhkan pengukuran yang dapat digunakan sebagai penilaian efisiensi
manajemen keuangan sehingga manajemen keuangan membutuhkan tujuan dan sasaran
sebagai standar pengukurannya. Kesejahteraan pemegang saham ditunjukkan melalui
harga pasar perlembar saham perusahaan yang juga merupakan refleksi dari
keputusan investasi, pendanaan, dan manajemen aktiva.
Berikut ini
tujuan perusahaan menurut James C. Van Horne dan John M. Wachowicz :
1. Tujuan utama
perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai pemegang saham sepanjang waktu.
2. Tujuan utama
perusahaan adalah untuk memberikan penghargaan kepada pengambil risiko dengan
membangun kesejahteraan jangka panjang bagi pemegang saham.
3. Tujuan utama
manajemen adalah memaksimalkan nilai pemegang saham seiring berjalannya waktu.
Untuk
mencapai tujuan organisasi diperlukan keahlian dan seni (art) seorang manajer
dalam menjalankan fungsi manajemen dan
mendayagunakan sebaik – baiknya unsur manajemen yang dimiliki supaya berhasil
guna.
Unsur
manajemen (Tool of management), biasa dikenal dengan 6 (enam) M , yaitu :
1. Men,
tenaga yang dimanfaatkan.
2. Money,
anggaran yang dibutuhkan.
3. Materials,
bahan atau material yang diperlukan.
4. Machines,
mesin atau alat yang dipergunakan dalam berproduksi.
5. Methode,
cara yang dipergunakan dalam bekerja.
3.4. Aktivitas Manajemen
Manajemen
keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu:
ü
Aktivitas penggunaan dana, yaitu
aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.
ü
Aktivitas perolehan dana, yaitu
aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari sumber dana internal maupun
sumber dana eksternal perusahaan.
ü
Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu
setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk aktiva, dana harus
dikelola seefisien mungkin.
3.5. Fungsi dari manajemen keuangan ada tiga yaitu :
a.
Perencanaan Keuangan, membuat
rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan
lainnya untuk periode tertentu.
b.
Penganggaran Keuangan, tindak lanjut
dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
c.
Pengelolaan
Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan
berbagai cara.
d.
Pencarian Keuangan,
mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan
perusahaan.
e.
Penyimpanan
Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
f.
Pengendalian
Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan
pada perusahaan.
g.
Pemeriksaan
Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
h.
Pelaporan keuangan,
penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi
3.6. Hubungan
Keuangan dengan Ekonomi
Adapun
hubungan keuangan dengan ekonomi yaitu :
Ø
Manajer Keuangan harus memahami
masalah ekonomi dan berjaga-jaga terhadap konsekuensi dari berbagai tingkat
perubahan aktivitas dan kebijakan ekonomi.
3.7. Hubungan
Keuangan dengan Akuntansi
Adapun
hubungan keuangan dengan akuntansi yakni :
Ø
Aliran kas
Fungsi utama akuntan adalah
menghasilkan dan menyediakan data untuk mengukur keadaan perusahaan, menetapkan
posisi keuangan, dan membayar pajak.
Ø
Pengambilan keputusan
Mengevaluasi
laporan akuntan, mengembangkan data tambahan dan membuat keputusan yang didasarkan
atas perkiraan dari pengembalian dan resiko. Data tersebut digunakan setelah
ada penyesuaian dan analisa, sebagai input yang penting dalam proses
pengambilan keputusan
3.8. Lingkup
Manajemen Keuangan
Ø
Pembicaraan tentang keputusan
Keputusan
dalam bidang keuangan, yaitu: Keputusan Investasi, Keputusan Pembelanjaan dan kebijaksanaan deviden dengan tujuan memaksimumkan nilai
perusahaan atau memaksimumkan kemakmuran para pemegang saham.
Ø
Pelaksanaan Fungsi
Fungsi
manajemen keuangan yaitu: penggunaan dana dan memperoleh dana, lewat
keputusan-keputusan investasi, pembelanjaan dan kebijaksanaan deviden agar
nilai perusahaan bisa meningkat.
3.9. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan :
·
Konsistensi
·
Akuntabilitas
·
Transparansi
·
Kelangsungan Hidup
·
Integritas
·
Pengelolaan
·
Standar Akuntansi
3.10. Hal-hal yang
harus diperhatikan dalam mengelola keuangan yang baik :
·
SDM yang kompeten di bidangnya
·
Perilaku kerja SDM
·
Kelengkapan dokumen transaksi
·
Membukukan transaksi setiap hari
·
Memeriksa saldo kas dan pembukuan
secara rutin
·
Mengarsip dokumen secara subject
3.11. Analisis
Sumber Dana dan Penggunaannya
Analisis sumber dana atau analisis dana merupakan hal
yang sangat penting bagi manajer keuangan. Pada umumnya rasio keuangan yang dihitung bisa dikelompokkan menjadi enam
jenis yaitu:
ü
Rasio Likuiditas, rasio ini untuk
mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka
pendeknya.
ü
Rasio Leverage, rasio ini digunakan
untuk mengukur seberapa banyak dana yang di-supply oleh pemilik perusahaan
dalam proporsinya dengan dana yang diperoleh dari kreditur perusahaan.
ü
Rasio Aktivitas, rasio ini digunakan
untuk mengukur efektivitas manajemen dalam menggunakan sumber dayanya. Semua
rasio aktifitas melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi
pada berbagai jenis harta.
ü
Rasio Profitabilitas, rasio ini
digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen yang dilihat dari laba yang
dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan.
ü
Rasio Pertumbuhan, rasio ini
digunakan untuk mengukur seberapa baik perusahaan mempertahankan posisi
ekonominya pertumbuhan ekonomi dan industri.
ü
Rasio Penilaian, rasio ini merupakan
ukuran prestasi perusahaan yang paling lengkap oleh karena rasio tersebut
mencemirkan kombinasi pengaruh dari rasio risiko dengan rasio hasil
pengembalian.
3.12. Peranan
Manajemen Keuangan Dalam Perusahaan Bisnis
1. Bertanggung
jawab terhadap tiga keputusan pokok manajemen keuangan (pemerolehan
(acquitition), pembiayaan /pembelanjaan (financing) dan manajemen aktiva secara
efisien).
2. Meningkatkan
pertumbuhan ekonomi sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat.
3. Menghadapi
tantangan dalam mengelola aktiva secara efisien dalam perubahan yang terjadi di
lingkungan.
4. Persaingan antar perusahaan.
5. Perekonomian dunia yang tidak menentu.
Hal yang diperhatikan oleh seorang manajer dalam perencanaan keuangan yakni
meliputi :
a.
Rencana
pengeluaran dan pemasukan masyarakat
b.
Penganggaran
keuangan
c.
Pengelolaan
keuangan
d.
Pencarian
keuangan
e.
Penyimpanan
keuangan
f.
Pengendalian
keuangan
g.
Pemeriksaan
keuangan
h.
Pelaporan
keuangan
3.12. Contoh Penerapan Manajemen Keuangan
a.
PT. ASMO Indonesia
(Procurement Dept)
b.
Keuangan
Dalam DepKomInFo
c.
Penerapan Keuangan Dalam
Operasional Transportasi (Linc Express)
3.13.
Contoh-Contoh Pertanyaan dan Rumus Perhitungan Yang Berhubungan Dengan
Manajemen Keuangan
a)
Pertanyaan :
1. Hubungkan
antara Value of firm (VOF), Financing, investment & dividen Policy.
2. Menurut
saudara/I apa saja yang menjadi Determinant of investment & Financing dalam
pola pikir keuangan?
3. Mengapa
merger? Beri contohnya.
4. Jika
utang dan saham tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan aktiva tetap, bagamana cara
memenuhinya?
5. Pasar
keuangan, apa fungsi dan perannya bagi perusahaan ?
6. IPO,
jelaskan manfaat IPO bagi perusahaan ?
7. PT.
AU pada tahun 2012 membayar dividen sebesar Rp 30.240 juta. Laba bersih yang
diperoleh Rp 92.776.442 juta. Sampai akhir tahun tsb jumlah saham beredar 378
juta saham. Harga penutupan saham PT AU Rp 1.450 Berapakah besarnya persentase
RE/EAT.
8. Jika
suku bunga sbi=5%, sedangkan rata-rata imbal hasil pasar =10%, Beta
saham-KU=1,5, berapa harga tafsir dari (cost of equity) saham-KU?
9. Jika
TA=$400000, Bond=&200000, siasnya adlh equity, biaya bunga per tahun
(before Tax)=20%, dimana tax=50% sementara ke=spt no=7, hitung WACC.
10. Jika
ternyata IRR dari no 9= 15%, pakah ada nilai tambah (EVA)
b) Jawaban :
1. Hubungan
antara Value of firm (VOF), Financiing, investment & dividen Policy
Tujuan
perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi manajemen keuangan dengan
hati-hati dan tepat mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil akan
mempengaruhi keputusan keuangan lainnya yang nantinya berdampak terhadap nilai
perusahaan Keputusan keuangan yang harus dipertimbangkan dengan matang adalah
keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen.
Implementasi
keputusan investasi sangat dipengaruhi oleh ketersediaan dana perusahaan
yang berasal dari sumber pendanaan internal (internal financing) dan
sumber pendanaan eksternal (external financing). Keputusan pendanaan berkaitan
dengan penentuan struktur modal yang tepat bagi perusahaan. Dalam
perspektif manajerial, inti dari fungsi pendanaan adalah bagaimana perusahaan
menentukan sumber dana yang optimal untuk mendanai berbagai alternatif
investasi, sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada
harga sahamnya. Sedangkan kebijakan dividen berkaitan dengan kebijakan mengenai
seberapa besar laba yang diperoleh perusahaan akan didistribusikan kepada
pemegang saham.
Selanjutnya,
pengaruh inevstasi, keputusan dan pendanaan terhadap nilai perusahaan
menunjukkan bahwa keputusan investasi dan keputusan pendanaan berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan. Keputusan investasi juga terbukti
berpengaruh tidak langsung terhadap nilai perusahaan melalui kebijakan dividen
dan keputusan pendanaan. Namun demikian kebijakan dividen tidak terbukti
mempengaruhi nilai perusahaan.
Hubungan
struktur kepemilikan manajerial dan nilai perusahaan merupakan hubungan
non-monotonik. Hubungan non-monotonik antara kepemilikan manajerial dan nilai
perusahaan disebabkan adanya insentif yang dimiliki oleh manajer dan mereka
cenderung berusaha untuk melakukan penyejajaran kepentingan dengan outside
owners dengan cara meningkatkan kepemilikan saham mereka jika nilai perusahaan
yang berasal dari investasi meningkat.
Manajemen
akan semakin hati-hati dalam memperoleh pinjaman, sebab jumlah utang yang
semakin meningkat akan menimbulkan financial distress. Terjadinya financial
distress akan mengakibatkan nilai perusahaan akan mengalami penurunan sehingga
mengurangi kemakmuran pemilik. Dalam hal ini, dengan menetapkan jumlah utang
dan investasi tetap konstan, kenaikan dalam penerbitan ekuitas akan selalu
mengarahkan pada dividen yang lebih besar. Dividen yang lebih besar selanjutnya
akan menambah beban pajak pribadi. Oleh karena itu akan cukup beralasan apabila
perusahaan berusaha untuk menekan penerbitan ekuitas baru Disamping itu, biaya
pada umumnya lebih kecil jika perusahaan menerbitkan utang dibandingkan
menerbitkan saham baru.
2. Yang
menjadi Determinant of investment & Financing dalam pola pikir keuangan
adalah sebagai berikut :
a. Rasio
Likuiditas, menyatakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendek yang jatuh tempo. Semakin tinggi rasio berarti semakin terjamin
hutang-hutang perusahaan kepada kreditor.
b. Rasio
Aktifitas, menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan
aktifa yang dimiliki atau perputaran (turnover) aktifa-aktifa suatu perusahaan.
c. Rasio
Hutang, berfungsi untuk menunjukkan kemampun perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka panjangnya.
d. Rasio
Profitabilitas, menunjukkan tingkat keberhasilan perusahaan di dalam
menghasilkan keuntungan.
e. Rasio
Pasar, menggambarkan bagaimana pasar menghargai saham suatu perusahaan.
3. Alasan
melakukan merger adalah :
a.
Keuntungan
Melalui merger akan
terjadi pengurangan beberapa komponen biaya produksi. Misalnya biaya pemrosesan
output, biaya transaksi, biaya iklan, pemanfaatan informasi bersama dan
administrasi. Perusahaan yang melakukan merger dapat menggunakan pelayanan
bersama seperti jasa asuransi, bank, dan sebagainya.
b.
Mengurangi risiko di dalam persaingan
Para pesaing menghadapi
situasi yang tidak pasti sehingga terjadi persaingan yang sangat ketat.
Pengurangan risiko terkait pula upaya untuk penyelamatan bisnis yang sedang
dijalankan. Perusahaan lemah sering kesulitan menembus pasar sehingga terancam
bangkrut. Agar mampu mempertahankan eksistensinya di dalam pasar perusahaan
memerlukan dukungan.
c.
Untuk meningkatkan pertumbuhan
Perusahaan yang
tergabung yentu mengharapkan kinerja perusahaan semakin membaik.Keuntungan
meningkat dan diinvestasikan kembali untuk perluasan perusahaan untuk
peningkatan pertumbuhan perusahaan.
d.
Mendominasi Pasar
Perusahaan – perusahaan
yang besar tentu menguasai pasar. Dengan merger konsentrasi perusahaan
meningkat sehingga perusahaan menjadi semakin dominan.
e.
Integrasi Vertikal dan Integrasi Horisontal
Integrasi
Vertikal adalah penggabungan 2 perusahaan atau lebih yang memiliki
hubungan produksi yang berkelanjutan. Integrasi ini dapat bersifat hulu (up
stream) dan hilir (down stream). Integrasi
horisontal adalah gabungan 2 perusahaan atau lebih menghasilkan produk
yang sama pada tingkat produk yang sama. Diversifikasi
konglimerat pada dasarnya perusahaan menyebar risiko dalam kegiatan bisnis
yang dilakukannya. Dengan mengakuisisi resiko perusahaan menyebar ke perusahaan
lain.
Contoh :
Bank Mandiri yang
merupakan hasil merger antara 4 bank pemerintah yaitu: Bank Bumi Daya, Bank
Dagang Negara, Bank Exim, dan Bank Pembangunan Indonesia.
Paling tidak ada 3
alasan penting yang mendasari mengapa Bank tersebut perlu melakukan merger,
yaitu :
1)
Untuk menciptakan
sinergi, khususnya yang berkaitan dengan memperkuat asset, modal dan jaringan
pemasaran yang telah ada.
2)
Untuk meningkatkan
efisiensi dan optimalisasi kerja bank.
3)
Meningkatkan peran
manajerian bagi bank hasil merger.
Bank
yang telah melakukan merger tersebut dengan sendirinya memiliki jumlah asset
dan modal yang semakin besar. Contoh, total asetnya pada saat akan di
mergerdiperkirakan mencapai lebih dari Rp. 90 triliun dan modal sendiri
mencapai sekitar Rp. 9 triliun. Disamping menambah asset dan modal, maka secara
otomatis akan menambah jumlah nasabah yang dilayaninya, serta jumlah
kantor cabang dari hasil merger bank tersebut juga semakin meningkat.
Dengan
adanya merger bank tersebut, juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi
melalui pengurangan berbagai aktifitas yang sama yang ada dalam bank. Sebagai
konsekuensinya, harus ada yang direlakan, yaitu adanya perampingan karyawan
dalam berbagai tingkatan (level/posisi/jabatan). Bank Mandiri, diperkirakan
sekitar ribuan karyawan dengan terpaksa dan berat hati dirumahkan atau
memperoleh kesempatan pensiun lebih cepat.
4. Jika
utang dan saham tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan aktiva tetap, maka dapat
dilakukan dengan cara melalui Sumber intern atau sumber dana yang dibentuk
atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan, yang terdiri dari :
a. Laba
Ditahan
Laba ditahan adalah
laba bersih yang di simpan untuk diakumulasikan dalam suatu bisnis setelah
deviden dibayarkan. Juga di sebut laba yang tidak dibagikan (undistributed
profits) atau surplus yang diperoleh (earned surplus).
b. Depresiasi
Depresiasi adalah
alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang
di estimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik
secara langsung maupun tidak langsung.
5. Fungsi
Pasar keuangan bagi perusahaan adalah sebagai berikut :
a.
Sebagai sarana penambah
modal bagi usaha
Perusahaan dapat
memperoleh dana dengan cara menjual saham ke pasar keuangan. Saham-saham ini
akan dibeli oleh masyarakat umum, perusahaan-perusahaan lain, lembaga, atau
oleh pemerintah.
b.
Sebagai sarana
pemerataan pendapatan
Setelah jangka waktu
tertentu, saham-saham yang telah dibeli akan memberikan deviden (bagian dari
keuntungan perusahaan) kepada para pembelinya (pemiliknya). Oleh karena itu,
penjualan saham melalui pasar keuangan dapat dianggap sebagai sarana pemerataan
pendapatan.
c.
Sebagai sarana
peningkatan kapasitas produksi
Dengan adanya tambahan
modal yang diperoleh dari pasar keuangan, maka produktivitas perusahaan akan
meningkat.
d.
Sebagai sarana
penciptaan tenaga kerja
Keberadaan pasar
keuangan dapat mendorong muncul dan berkembangnya industri lain yang berdampak
pada terciptanya lapangan kerja baru.
Peranan pasar keuangan
bagi perusahaan adalah sebagai berikut :
1)
Pasar keuangan
mempunyai peranan baik bagi pihak emiten (perusahaan penerbit surat berharga)
maupun bagi pihak investor (perusahaan yang membeli surat berharga), peranannya
antara lain sebagai berikut :
Ø Bagi
emiten :Sebagai sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka
panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi.
Ø Bagi
investor:Sebagai alternatif untuk berinvestasi.
2)
Sedangakan secara umum peranan
pasar modal dapat dikatakan sebagai alternatif untuk mempertemukan pihak
yang kelebihan dana dengan yang kekurangan dana.
6. Manfaat
IPO bagi perusahaan adalah sebagai berikut :
a.
Kemudahan menambah
modal di masa mendatang, karena perusahaannya telahdikenal publik.
b. Meningkatakan
likuiditas bagi pemegang saham.
c. Nilai
pasar perusahaan akan diketahui publik
7.
Diketahui :
D
= Rp. 30.240 juta
NI
= Rp. 92.776.442 juta
Saham
beredar = 378 juta
Harga
penutupan = Rp. 1.450
Ditanya :
RE
/ EAT
Jawaban :
RE = NI – D
= Rp. 92.776.442 juta – Rp. 30.240
juta
= Rp. 92.746.202 juta
Jika, i= 20 %, t = 50 %,
Maka :
EBIT =
92.776.442 juta
i
(20%) =
18.555.288,4
EBT =
74.221.153,6
t
(50%) =
37.110.576,8
EAT =
37.110.576,8 juta
8. Diketahui :
SBI = 5 %
Imbal hasil pasar = 10
%
ß KU = 1.5
Ditanyakan :
Harga tafsir pasar
sahamKU…?
Jawab :
D = 30.240.000.000
378.000.000
= 80
r = rf + ß (rm-rf)
=
5 % + 1.5 (10% – 5%)
=
5 % + 0.075
=
0.125 = 12.5 %
P = D = 80 =
640
R 0.125
Jadi,
harga tafsir dari (cost of equity) saham-KU adalah Rp. 640
9.
Diketahui :
TA = $400.000
Bond
= $ 200.000
Equity
= $200.000
i = 20%
t = 50%
Ditanyakan :
WACC
=…….?
Jawab :
Biaya hutang setelah pajak :
Kd = 20% (1-50%) = 0.1 = 10%
Biaya saham :
Kps = D = ____80__
_
P –
F 1.450 – 640
= 80 = 0.098
810
=
9.8%
WACC = (0.5 X 0.1) + (0.5 X 0.098)
=
0.05 + 0.049
=
0.099
=
9.9 %
Jika
ternyata IRR dari no 9 = 15%, maka ada nilai tambah (EVA) sebesar 5.1% (15% - 9.9%), karena IRR lebih
besar dari WAC
BAB IV
KESIMPULAN
Jadi, hal-hal yang penting dalam perencanaan keuangan,
manajer harus berani menanggung risiko dan bertanggung jawab dalam menjalankan
tugas tersebut. Perusahaan juga harus bisa mengetahui kondisi keuangan
perusahaan agar bisa menentukan langkah pergerakan perusahaan kedepannya
bagaimana, bisa memberikan hak-hak karyawan dengan baik dan tidak merugikan
karyawan. jika manajemen keuangan itu semua bisa terstruktur dengan baik, maka
itulah yang disebut dengan manajemen perusahaan yang baik.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
mantap ka
ReplyDelete