Friday, April 24, 2015

Uang dan Lembaga Keuangan

A. Uang dan lembaga keuangan
Berikut saya akan menjelaskan pengertian uang dan lembaga keuangan       :
1.      Uang
Dalam Pengertian Uang, diartikan sebagai alat tukar yang diterima secara umum. Komoditas-komoditas yang pernah digunakan misalkan gerabah, gandum, jagung, gading dan sebagainya merupakan uang yang disebabkan karena pada saat itu diterima secara umum dan dapat pula disebut sebagai uang apabila benda tersebut berperan sebagai alat tukar-menukar serta berlaku secara umum.
Jenis – jenis Uang
a.       Uang kartal
Pengertian Uang kartal merupakan uang yang dapat dipakai sebagai alat untuk pembayaran dalam kehidupan sehari-hari. Uang kartal ini meliputi uang logam dan uang kertas. Di mana mata uang negara kita adalah rupiah sedangkan lembaga yang bertugas dalam mengawasi peredaran uang rupiah adalah Bank Indonesia atau Bank sentral.
b.      Uang Giral
Pengertian Uang giral merupakan surat berharga yang bisa diuangkan di bank atau juga pada kantor pos. Misalkan uang giral, giro pos, cek, wesel dan surat berharga. Uang giral tersebut pada umumnya dipakai dalam kegiatan transaksi dengan nilai uang yang jumlahnya sangat besar. Uang telah berubah bentuknya seiring dengan perbedaan waktu. Meskipun demikian, Uang selalu menjadi bagian yang terpenting bagi masyarakat dalam dunia perekonomian.
Kata dalam Pengertian Uang yang dapat di ucapkan pada kehidupan sehari-hari mempunyai makna yang bermacam-macam akan tetapi bagi para ahli ekonomi, uang memiliki arti yang sungguh khusus. Di mana untuk menghindari sifat kebingungan, maka kita harus bisa mempunyai kejelasan yang sesuai sebagaimana kata uang yang digunakan para ahli ekonomi berbeda dari kegunaan pada biasanya
Para ekonom pun mengartikan Pengertian Uang sebagai sesuatu yang bersifat secara umum yang diterima dalam melakukan pembayaran barang dan jasa atau pada pembayaran atas utang. Untuk mata uang tersebut dapat terdiri dari uang kertas dan uang yang berupa koin atau logam. Pengertian Uang sebenarnya semata-mata sebagai mata uang yang sungguh sederhana bagi para ekonom. Oleh karena itulah makna cek juga dapat diterima sebagai alat pembayaran atas pembelian sedangkan pada rekening giro juga dapat dianggap pula sebagai uang. Untuk definisi uang dalam makna luas juga sangat diperlukan karena hal itu merupakan bentuk lainnya seperti misalkan tabungan yang dapat berfungsi sebagai uang apabila tabungan tersebut dapat diubah dengan cepat dan mudah menjadi mata uang ataukah rekening giro. Dengan demikian, tidak ada lagi definisi yang tunggal yang berkaitan dengan definisi yang paling tepat dan benar dari uang atau Pengertian Uang yang beredar.
2.      Lembaga keuangan
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN

Lembaga keuangan adalah suatu badan  yang bergerak dibidang keuangan untuk menyediakan jasa bagi nasabah atau masyarakat. Lembaga Keangan memiliki fungsi utama ialah sebagai lembaga yang dapat menghimpun dana nasabah atau masyarakat ataupun sebagai lembaga yang menyalurkan dana pinjaman untuk nasabah atau masyarakat.
Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank.

1.      Lembaga Keuangan Bank
·         Bank Sentral
·         Bank Umum
·         BPR

2.      Lembaga Keuangan Bukan Bank
·         Pasar Modal
·         Pasar Uang dan Valas
·         Koperasi Simpan Pinjam
·         Pengadaian
·         Leasing
·         Asuransi
·         Anjak Piutang
·         Modal Ventura
·         Dana Pensiun
·         Dll

 Di Indonesia Bank Indonesia yang mempunyai peran sebagai Bank Sentral. Bank sentral  memiliki tanggung jawab terhadap setiap kebijakan moneter yang diberlakukan oleh setiap negara yang memiliki lembaga ini. Dibandingkan dengan perbankan lainnya maka bank sentral tidak memiliki kepentingan profit dalam menjalankan tugasnya karena bank sentral memiliki tugas sebagai penjaga kebijakan moneter dari pemerintahan yang sangat berbeda jelas dengan bank bank konvensional di setiap negara. Tugas dari bank sentral yang utama yaitu menjaga kestabilan dari nilai kurs dalam negeri dalam hal ini kurs mata uang dari suatu negara, menjaga kestabilan bisnis perbankan dan juga sistem perekonomian negara secara menyeluruh sehingga bank sentral menjadi lembaga yang penting dari suatu negara.
Bank umum merupakan bank yang bertugas melayani seluruh jasa-jasa perbankan dan melayani masyarakat, baik masyarakat perorangan maupun lembaga-lembaga lainnya. Bank umum juga dikenal dengan bank komersial dan dikelompokan kedalalm 2 jenis yaitu bank umum devisa dan bank umum non devisa. Bank umum yang berstatus devisa memiliki produk yang lebih luas daripada bank non devisa, antara lain dapat melaksanakan jasa yang berhubungan dengan seluruh mata uang asing atau jasa bank ke luar negeri.
Bank pengkreditan rakyat merupakan bank yang khusus melayani masyarakat kecil dikecamatan dan pedesaan. BPR ini berasal dari bank desa, bank pasar, lumbung desa, bank pegawai, dan bank lainnya yang kemudian dilebur menjadi BPR. Jenis produk yang ditawarkan oleh BPR relatif sempit jika dibandingkan dengan bank umum, bahkan ada beberapa jenis jasa bank yang tidak boleh diselenggarakan oleh BPR, seperti giro dan ikut kliring.
Pasar Modal pasar tempat pertemuan dan melakukan transaksi antara pencari dana (emiten) dengan para penanam modal (Investor). Dalam pasar modal yang diperjualbelikan adalah efek-efek seperti saham dan obligasi (modal jangka panjang)
Pasar uang (money Market) sama halnya dengan pasar modal, yaitu pasar tempat memperoleh dana dan investasi dana. Hanya bedanya modal yang ditawarkan dipasar uang adalah berjangka waktu pendek. Dipasar ini transaksi lebih banyak dilakukan dengan mengunakakn media elektronika, sehingan nasabah tidak perlu datang secara langsung.
Koperasi simpan pinjam membuka usaha bagi para anggotanya untuk menyimpan uang yang sementara belum digunakan. Oleh petugas koperasi uang tersebut dipinjamkan kembali kepada para anggota yang membutuhkanya.
  Perusahaan penggadaian merupakan lembaga keuangan yang menyediakan pasilitas pinjaman dengan fasilitas jaminan tertentu. Nilai jaminan menentukan besarnya nilai pinjaman.  Sementara ini usaha pengadaian ini secara resmi masih dilakukan oleh pemerintah.
 Perusahaan sewa guna (leasing) bidang usahanya lebih ditekankan kepada pembiayaan barang-barang modal yang diinginkan oleh nasabah.  Sebagai contoh: jika seseorang ingin memperoleh barang barang-barang modal secara kredit maka kebutuhan ini pembayaranya dapat ditutupi oleh perusahaan lasing. Pembayaran oleh nasabah diangsur sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat.
 Perusahaan asuransi merupakan perusahaan  yang bergerak dalam bidang pertanggungan. Setiap nasabah diberikan polis asuransi yang harus dibayar sesuai dengan perjanjian dan perusahaan asuransi akan menanggung kerugian dengan menggantikanya apabila nasabahnya terkena musibahatau terkena resiko seperti yang telah diperjanjikanya.
 Anjak piutang (factoring) dimana usahanya adalah mengambil alih pembayaran kredit suatu perusahaan dengan cara membeli kredit bermasalah perusahaan lain. Atau dapat pulah mengelola penjualan kredit perusahaan yang memerlukanya.
Perusahaan modal ventura merupakan pembiayaan oleh perusahaan-perusahaan yang usahanya mengandung resiko tinggi. Perusahaan yang memberikan pembiayaan berupa kredit tanpa ada jaminan.
 Dana Pensiun merupakan perusahaan yang kegiatanya mengelola dana pensiun suatu perusahaan pemberi kerja arau perusahaan itu sendiri.
3.      Lembaga keuangan informal
Lembaga keuangan informal adalah lembaga yang menjalankan fungsi lembaga keuangan namun tidak berlandaskan kekuatan hukum. Di Indonesia lembaga-lembaga ini terutama beroperasi di pedesaan atau masyarakat kelompok bawah. Umumnya prosedur dan perjanjian peminjaman amat cepat, sederhana, dan berdasarkan perjanjian lisan atau tertulis yang sederhana.
Bentuk-bentuk usaha lembaga keuangan informal yang ada di Indonesia antara lain riba dan ijon. Usaha riba adalah usaha memberi pinjaman dengan mengenakan bunga yang sangat tinggi, sehingga sering disebut sebagai lintah darat atau rentenir.
Praktik ijon terjadi di kalangan petani, di mana pemodal memberikan dana kepada petani, dengan syarat hasilnya nantinya harus dijual kepada pemodal. Yang menjadi persoalan dalam praktik ijon adalah seringkali harga jual hasil petani sangat rendah dibanding harga pasar yang berlaku.
Di satu sisi keberadaan lembaga keuangan informal ini amat menolong, karena menjangkau kelompok masyarakat yang tidak memiliki akses ke lembaga keuangan formal. Di sisi lain biaya modal yang dibebankan kepada peminjam sangat tinggi. Misalnya, jika melalui perbankan masyarakat dapat memperoleh pinjaman dengan bunga sekitar 2-3% per bulan, melalui riba beban bunga yang dipinjamkan lebih besar dari 5% per bulan.
Sebenarnya ada juga lembaga keuangan informal yang tidak menjerat namun umumnya kurang ekonomis untuk digunakan sebagai sumber dana usaha, yaitu lembaga arisan. Biasanya tujuan pelaksanaan arisan bukan semata-mata finansial, namun juga tujuan sosial.
4.      Bank Pemerintah dan Bank Swasta di Indonesia
a.       Bank Pemerintah
Bank pemerintah adalah bank yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Berikut ini adalah daftar bank pemerintah, yaitu:
-       Bank Mandiri (sebelum 1998 adalah Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, Bank Pembangunan Indonesia)
-       Mutiara Bank (sebelum tanggal 16 September 2009 bernama "Bank Century"/"Bank CIC", penyertaan saham sementara oleh Pemerintah Indonesia melalui LPS)
-       Bank Negara Indonesia
-       Bank Rakyat Indonesia
-       Bank Tabungan Negara
b.      Bank Swasta
Bank swasta adalah bank dimana sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional serta akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta, pembagian keuntungannya juga untuk swasta nasional. Bank swasta dibedakan menjadi 2 yaitu:
·         Bank Swasta Nasional Devisa
-          Bank BRI Agroniaga
-          Bank Anda
-          Bank Artha Graha Internasional
-          Bank Bukopin
-          Bank Central Asia
-          Bank Danamon Indonesia
-          Bank UOB Indonesia, dll
·         Bank Swasta Nasional Nondevisa
-          Bank Mayora
-          Bank Mitraniaga
-          Bank Andara
-          Aglomas Internasional Bank
-          Bank Artos Indonesia
-          Bank Bisnis Internasional
-          Bank Tabungan Pensiunan Nasional, dll
B.       Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
1.      Pentingnya pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi sangat penting bagi sebuah negara, karena;
a.       Penduduk selalu bertambah, dengan bertambahnya penduduk, diperlukan lebih banyak komoditi dan bahan makanan untuk mencukupi kehidupan.
b.      Dengan bertambahnya penduduk, maka tumbuh kebutuhan pekerjaan bagi anak anak muda yang menjadi dewasa, supaya tidak terjadi pengagguran.
c.       Pertumbuhan ekonomi penting supaya tidak ketinggalan dengan negara lain, yang produknya lebih banyak macam
d.      Perkembangan teknologi yang cepat, membutuhkan daya beli rakyat yang lebih, dengan pertumbuhan ekonomi, daya beli rakyat meningkat.
e.       Negara baru bisa maju kalau ada pertumbuhan ekonomi, rakyat bertambah makmur
2.      Faktor-faktor penentu pertumbuhan ekonomi
aktor-faktor yang mempengaruhi perekonmian Indonesia tidak terlepas dari permasalahan kesenjangan dalam pengelolaan perekonomian, dimana para pemilik modal besar selalu mendapatkan kesempatan yang lebih luas dibandingkan dengan para pengusaha kecil dan menengah yang kekurangan modal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara umum yaitu:
a.       Faktor produksi, yaitu harus mampu memanfaatkan tenaga kerja yang ada dan penggunaan bahan baku industri dalam negeri semaksimal mungkin
b.      Faktor investasi, yaitu dengan membuat kebijakan investasi yang tidak rumit dan berpihak pada pasar
c.       Faktor perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran, harus surplus sehingga mampu meningkatkan cadangan devisa dan menstabilkan nilai rupiah
d.      Faktor kebijakan moneter dan inflasi, yaitu kebijakan terhadap nilai tukar rupiah dan tingkat suku bunga ini juga harus di antisipatif dan diterima pasar
e.       Faktor keuangan negara, yaitu berupa kebijakan fiskal yang konstruktif dan mampu membiayai pengeluaran pemerintah
3.      Teori-teori pertumbuhan ekonomi
Beberapa teori telah dikemukakan yang merangkan mengenai hubungan diantara berbagai faktor produksi dengan pertumbuhan ekonomi. Pandangan teori tersebut adalah:
a.       Teori klasik : menekankan tentang pentingnya faktor fator produksi dalam menaikkan pendapatan nasional dan mewujudkan pertumbuhan. Akan tetapi yang terutama diperhatikan ahli ekonomi klasik adalah peranan tenaga kerja. Menurut mereka tenaga kerja yang berlebihan akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
b.      Teori Schumpeteer : menekankan tentang peranan usahawan yang akan melakukan inovasi dan investasi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi.
c.       Teori Harrod-Domar : menekankan peranan investasi sebagai faktor yang menimbulkan pertambahan pengeluaran agregat. Teori ini pada dasarnya menekankan peranan segi permintaan dakam mewujudkan pertumbuhan.

d.      Teori neo klasik : melaluinkajian empirikal teori ini menunjukkan bahwa perkembangan teknologi dan peningkatan kemahiran masyarakat merupakan faktor yang terpenting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi

0 comments:

Post a Comment

 

Ema dwi winarti Template by Ipietoon Cute Blog Design