Wednesday, November 12, 2014

fenomena cabe-cabean dan tauran

A. Definisi Cabe Cabean
Menurut salah seorang yang ngakunya menemukan kosakata cabe cabean. Cabe cabean adalah sekumpulan cewek cewek yang sukanya jalan jalan bareng dengan pakaian yang minim, dandan serta make up yang overdosis, gaya yang sok intelek dengan gadget terbaru (biasanya BB) serta sering ada di jalanan dan balapan liar.

Sedangkan, arti dari terong terongan sendiri adalah kebalikan dari cabe cabean. Kalau terong terongan adalah sekelompok cowok yang suka jalan bareng dengan pakaian yang necis dan keren, gadget yang kece, pakaian serta celana yang "melepet" (ketat banget) dan tentunya gaul abis. Kalau terong terongan ini bisa jadi ada di balapan liar, namun kayaknya lebih banyak di gang gang gitu ngumpul sama sekelompok terong lainnya.
Ciri Ciri Cabe Cabean
Apabila melihat struktur dari definisinya, berikut adalah ciri ciri dari cabe cabean
Ciri Cabe Cabean
1. Berpakaian ketat dan minim
2. Make up berlebihan
3. Berboncengan motor minimal 3 orang
4. Umumnya pake gadget keren (BB, android)
5. Suka ngebut di jalanan
6. Suka update status
7. Terbiasa ngedit foto biar eksis

Cara mengenal atau mengidentifikasikan cabe-cabean

  1. Behel, Blackberry dan BerponiCiri untuk mengenali Gadis Cabe-cabean dan Terong-terongan adalah 3B, Behel, Blackberry dan Berponi. Behel yang asalnya digunakan untuk merapikan gigi bagi mereka behel hanya sekedar gaya. Nekatnya lagi mereka memakai behel ala kadaranya saja tidak melalui konsultasi dokter gigi, maklum konsultasi ke dokter gigi cukup mahal. B yang kedua adalah Blackberry bagi mereka Blackberry dipakai untuk gaya dan sekedar update status BBM tanpa memahami apa kegunaan asli Blackberry.
  2. Make up salah waktu, kadang muka lebih putih dari leherModel make up gadis cabe-cabean terkesan dipaksakan. Saking ngebetnya pengen makeup berlebih dan tidak jarang kulit muka berbeda dengan warna kutil leher dan badan. 
  3. Boncengan bertiga, sambil main HP, ngebut buat cari perhatian Diantara sekian ciri yang disebutkan diatas, ciri yang satu ini terbilang cukup berbahaya, mereka suka berkendara sepeda motor dengan membonceng lebih dari dua orang, misalnya tiga orang, bisa juga sampai empat orang, jangan ditiru!. Alih-alih membawa motor dengan hati-hati, mereka justru doyan ngebut dengan harapan dianggap keren oleh orang yang melihatnya. Lucunya lagi, gadis cabe-cabean kerap kali melewati segerombolan pria nongkrong dengan memacu kencang motornya demi menarik perhatian.
  4. Enggak pernah mengaku cabeGadis cabe-cabean tidak pernah mengakui dirinya sendiri.
  5. Kegiatan wajib hari ini: update status Kegiatan wajib yang tidak boleh terlewat dari gadis cabe-cabean adalah update status di media sosial dan instant messaging. Bahkan biasanya memberi kabar yang penting seakan banyak orang yang peduli. Belum lagi pemakaian kata-kata yang berlebihan dengan susunan huruf angka dicampur. 
  6. Pacaran di sembarang tempatMereka akan banyak “bertebaran” di keramaian, kadang bersembunyi di tempat-tempat gelap. Mereka dengan santai memarkir motor di pinggiran jembatan layang dan duduk berdempet dengan sang kekasih sambil menikmati lampu malam kota. 
  7. Pasang foto editan Di foto profil Facebook atau Avatar Twitter akan terlihat cantik, saat ditemui akan jauh berbeda. Mereka seringkali mengedit foto diri menjadi lebih putih, lebih mulus dan lebih imut demi menarik perhatian lawan jenis dan agar bisa bertemu.
  8. Berbaju Minim di Banyak TempatSeperti ditulis kapanlagi.com, Jumat (27/12/2013), baju ketat dan celana pendek adalah ciri khas gadis cabe-cabean terutama jika naik sepeda motor. Memamerkan paha mereka adalah hal yang biasa. Kerap kali gadis cabe-cabean begitu percaya diri memakai baju serba minim dan ketat meskipun tidak cocok.

B. Pengertian Tawuran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), “tawuran adalah perkelahian massal atau perkelahian yang dilakukan beramai-ramai”. Berdasarkan definisi tersebut, maka tawuran pelajar dapat diartikan sebagai perkelahian yang dilakukan secara massal atau beramai-ramai antara sekelompok pelajar dengan sekelompok pelajar lainnya.
 Menurut Mansoer (dikutip dalam Solikhah, 1999) “perkelahian pelajar atau yang biasa disebut dengan tawuran adalah perkelahian massal yang merupakan perilaku kekerasan antar kelompok pelajar laki-laki yang ditujukan pada kelompok pelajar dari sekolah lain”.
Penyebab Tawuran                                                                                 

  1. Faktor keluarga. Berikut ini adalah salah satu faktor penyebab tawuran, yaitu faktor keluarga: a. Adanya parenting  yang  otoriter,  di  mana  dalam  pengasuhan  dipenuhi  dengan tindakan  kekerasan  terhadap  anak; b. Adanya kekerasan yang terjadi antar orangtua, misalnya orangtua kurang harmonis, sering  bertengkar  dan melakukan  tindak  kekerasan.
  2. Faktor sekolah. Sekolah merupakan salah satu faktor penyebab tawuran, berikut ini faktor-faktor penyebab tawuran dari lingkungan sekolah: a. Adanya kualitas pengajaran yang kurang memadai dan kurang menunjang proses belajar; b. Adanya guru yang lebih berperan sebagai penghukum dan pelaksana aturan, serta sebagai  tokoh  otoriter  yang  seringkali  menggunakan  kekerasan  dalam  “proses pembelajaran” dan “mendidik” siswanya.
  3. Faktor lingkungan. Berikut ini faktor-faktor dari lingkungan sekitar bisa terjadinya tawuran: a. Adanya lingkungan yang sempit dan kumuh, anggota lingkungan yang berperilaku buruk, misalnya: pemakai narkoba, zat adiktif, pemerasan, pengeroyokan, dan tindakan brutal lainnya; b. Lingkungan kota (tempat tinggal) yang penuh kekerasan yang hampir setiap hari, setiap saat disaksikan oleh para remaja, seperti: tayangan buser, TKP, paroli, dll.; d. Adanya  kelompok  sebaya  (geng)  yang  berprilaku  tidak  baik.
  4. Perbedaan persepsi. Dalam menghadapi suatu masalah, jika terjadi perbedaan persepsi maka hal itu dapat menyebabkan munculnya konflik.


Sumber Konflik

  1.  Menurut Smith (dikutip dalam Sopiah, 2008), sumber terjadinya konflik adalah masalah komunikasi, struktur organisasi dan faktor manusia.
  2. Masalah komunikasi. Yang bisa terjadi pada masing-masing atau gabungan dari unsur-unsur komunikasi, yaitu sumber komunikasi, pesan, penerima pesan dan saluran.
  3. Struktur organisasi. Secara potensial dapat memunculkan konflik. Dalam organiasasi mempunyai tujuan, kepentingan dan program sendiri-sendiri yang seringkali berbeda dengan yang lain.
  4. Faktor manusia. Sifat dan kepribadian manusia satu dengan yang lain berbeda dan unik. Hal ini berpotensi memunculkan konflik.

Akibat tawuran

  1. Akibat dari tawuran yaitu luka-luka karena terkena batu yang dilempar oleh musuh atau terkena ikat pinggang salah satu musuh. Tawuran juga menimbulkan dampak berupa hukuman dari sekolah. Hukuman dari sekolah dapat memberian efek jera bagi para pelajar, seperti skorsing atau bahkan dikeluarkan dari sekolah atau Drop Out (D.O). Masuk penjara juga merupakan akibat dari tawuran. Jika tertangkap polisi dan dianggap membahayakan maka akan terkena Pasal 351 ayat 3 dengan hukuman 7 tahun penjara, Pasal 170 ayat 2 ketiga E dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara, dan yang paling parah Pasal 338 dengan ancaman 15 tahun penjara. Lebih parah akibat dari tawuran yaitu kehilangan nyawa. Sudah banyak korban-korban yang kehilangan nyawa akibat mengikuti tawuran.
  2. Menghindari Tawuran Cara menghindari tawuran yaitu, tidak terpengaruh lingkungan sekitar, menolak ajakan teman yang ingin kita mengikuti tawuran; hindari senior yang suka mengajak tawuran, menghindar jika bertemu atau melihat senior yang suka mengajak tawuran; sepulang sekolah langsung pulang ke rumah, jika bel pulang sekolah sudah berbunyi, jangan terlalu sering kumpul bersama teman-teman; melakukan kegiatan positif, seperti mengikuti ekstrakurikuler.


Kesimpulan
Dari yang sudah kita bahas tadi tentang cabe-cabean dan tauran kesimpulannya adalah yang membut mereka berbuat seperti itu karena ada factor dan penyebab yang membuat mereka berbuat seperti itu, seharusnya orang tua dalam hal ini harus mengawasi atau melihat pergaulan anaknya agar tidak terjerumus dalam hal yang dijelaskan tadi di atas, orang tua harus memantau pergaulan anaknya agar tidak salah jalan.
Seharusnya orang tua cabe-cabean itu menyalurkan emosi anaknya dengan melibatkan anak ke hal-hal positif misalnya ikut les. Libatkan mereka ke dalam kegiatan positif selain itu kasih sayang dan perhatian jangan sampai berkurang. Sesibuk-sibuknya orangtua harus tetap memperhatikan dan mencurahkan kasih sayang

sumber :
http://dmaulidyani.blogspot.com/2012/10/tawuran-antar-pelajar-yang-terjadi-di.html
http://www.imamboll.com/2014/02/apa-definisi-dan-ciri-ciri-cabe-cabean.html


0 comments:

Post a Comment

 

Ema dwi winarti Template by Ipietoon Cute Blog Design