Wednesday, October 8, 2014

Hubungan Ilmu budaya Dasar dengan Manajemen

ILMU BUDAYA DASAR

Pengertian Ilmu Budaya Dasar:

Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat membcrikan pengetahuan dasar dan pengcrtian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan.

Istilah IBD dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities’. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus yang bisa diartikan manusiawi, berbudaya dan halus (fefined). Dengan mempelajari The Humanities diandaikan seseorang ‘akan bisa mcnjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Secara demikian bisa dikatakan bahwa The Humanities berkaitan dengan masalah nilai-nilai, yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar. manusia bisa menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu The Humanities di samping tidak mehinggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri. Kendatipun demikian, Ilmu Budaya Dasar (atau Basic Humanities) sebagai satu matakuliah tidaklah identik dengan The Humanities (yang disalin ke dalam bahasa Indonesia menjadi: Pengetahuan Budaya).
Pengetahuan Budaya (The Humanities) dibatasi sebagai pe­ngetahuan yang mencakup keahlian cabang ilmu (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian ini pun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang kahlian lain, seperti seni sastra, seni tari, seni musik, seni rupa dan lain-lain. Sedang Ilmu Budaya Dasar (Basic Humanities) sebagaimana dikemukakan di atas, adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Masalah-masalah ini dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), baik secara gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya ataupun dengan menggunakan masing-masing keahlian di dalam pengetahuan budaya (The Humanities). Dengan poerkataan lain, Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasa! dari ber­bagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan

Secara sederhana, Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

Tujuan Ilmu Budaya Dasar:
1.Lebih peka dan terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan budaya, scrta lebih bertanggung jawab      terhadap masalah-masalah tersebut.

2.Mengusahakan kepekaan terhadap nilai-nilai lain untuk lebih mudah menyesuaikan diri.

3.Menyadarkan mahasiswa terhadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, hormat menghormati      serta simpati pada nilai-nilai yang hidup pada masyarakat.

4.Mengembangkan daya kritis tcrhadap pcrsoalan kemanusiaan dan kebudayaan.

5.Memiliki latarbelakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia.

6.Menimbulkan minat untuk mendalaminya.

7.Mcndukung dan mcngcmbangkan kebudayaan sendiri dengan kreatif.

8.Tidak terjerumus kepada sifat kedaarahan dan pengkotakan disiplin ilmu.

9. Menambahkan kemampuan mahasiswa untuk mcnanggapi masalah nilai-nilai budaya dalam         masyarakat Indonesia dan dunia tanpa terpikat oleh disiplin mereka.

10.Mempunyai kesamaan bahan pembicaraan, tempat berpijak mengenai masalah kemanusiaan       dan kebudayaan.

11.Terjalin interaksi antara cendekiawan yang berbeda keahlian agar lebih positif dan komunikatif.

12.Menjembatani para sarjana yang berbeda keahliannya dalam bertugas menghadapi masalah      kemanusiaan dan budaya.

13.Memperlancar pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang yang ditangani oleh berbagai cendekiawan.

14.Agar mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun.

15.Agar mampu memenuhi tuntutan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dharma           pendidikan.

16 Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga lebih mudah          menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi.

17.Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan tentang masalah            kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis terhadap persoalan-persoalan.

18.Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing.

19.Mengusahakan wahana komunikasi para mahasiswa agar lebih mampu berdialog satu sama        lain.


MANAJEMEN

Pengertian Manajemen:
Manajemen (management) adalah pencapaian tujuan-tujuan organisasi organisasional secara efektif dan efisien melalui perencanaan, pengelolaan, kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya-sumber daya organisasional.
Manajemen juga dikatakan sebagai seni serta ilmu untuk mengorganisasi, merencanakan, menyusun, mengawasi maupun mengarahkan sumber daya (alam, waktu, manusia, teknologi, dsb.) agar dapat mencapai apa yang telah dicita-citakan.

Jenis-jenis Manajemen:
Manajemen keuangan adalah merencanakan, menganggarkan, mencari, menyimpan, memeriksa, mengelola dan mengendalikan dana yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok (perusahaan maupun organisasi).
Manajemen pemasaran adalah suatu proses yang berjalan dengan tujuan agar menetapkan suatu harga serta promosi, menyalurkan gagasan dan sebagainya agar dapat mempertahankan "kehidupan" suatu perusahaan maupun untuk mengembangkan perusahaan tersebut sehingga pada akhirnya dapat mencapai keutungan yang maksimal dengan pengorbanan seminimal mungkin.
Manajemen resiko adalah suatu pendekatan metodologi yang terstruktur dengan maksud agar dapat mengelola kemungkinan-kemungkinan buruk yang dapat terjadi (ancaman).
Manajemen pendidikan adalah sumber-sumber pendidikan dibuat lebih terpadu/terpusat agar tujuan pendidikan tercapai secara efektif maupun efisien.
Manajemen strategi adalah suatu proses yang dilakukan guna mengidentifikasi (menganalisis) "apa" dan "bagaimana" hasil yang ingin di capai tersebut.
Manajemen sumber daya manusia (SDM) merupakan cara untuk mengatur suatu hubungan maupun peran para tenaga kerja (SDM) yang dimiliki oleh 1 orang atau suatu kelompok agar dapat dipekerjakan secara maksimal tetapi tetap menonjolkan keefektifan serta efisien, agar dapat mencapai tujuan.
Manajemen informatika adalah memanfaatkan sumber daya (dalam hal ini, segala yang berhubungan dengan informatika) agar kelak dapat tercapai tujuan yang ditetapkan.
Manajemen produksi adalah aktivitas mengatur, mengkoordinasi, serta mengawasi bagaimana sumber daya (manusia, alat, dana, bahan) digunakan secara efektif dan efisien agar dapat menciptakan suatu barang/jasa yang memiliki nilai kegunaan yang tinggi.
Manajemen konflik adalah bagaimana mengatur, mengkoordinir/mengarahkan suatu konflik yang sulit untuk diakhiri hingga akhirnya dapat mengakhiri konflik tersebut.
Manajemen proyek adalah suatu proses kegaiatan manajemen dalam suatu proyek.


Hubungan Ilmu Budaya Dasar dengan Manajemen?

Kalau kita menerima pengertian bahwa budaya adalah semua hasil budi daya manusia, maka manajemen itu merupakan bagian dari kebudayaan. Oleh karena itu tingkat sosial budaya suatu bangsa berpengaruh terhadap kemampuan suatu manajemen tersebut.

Budaya merupakan perekat, pemecahan masalah, sistem nilai-nilai, keyakinan dan kebiasaan bersama dalam suatu manajemen atau organisasi yang berinteraksi dengan struktur formal untuk menghasilkan norma perilaku organisasi. Budaya dalam suatu manajemen memberikan dampak signifikan terhadap prestasi kerja, karena berkembang dengan mudah. Sistem nilai budaya yang mempengaruhi perilaku dan adat kebiasaan bangsa tersebut pasti memberi warna pada pelaksanaan manajemennya.

5 fungsi budaya dalam suatu organisasi menurut Robbins (1996 : 294) sebagai berikut:
1. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan yang lain
2. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi
3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang
4. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan         memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan
5. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap       serta perilaku karyawan

SDM (Sumber Daya Manusia) haruslah mengarah pada pengembangan budaya. Pengembangan SDM ini tidak lain untuk mencapai budaya organisasi yang kuat, karena kinerja karyawan merupakan unsur penting dalam pencapaian tujuan perusahaan. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan atau anggota organisasi, baik sisi lunak seperti budaya perusahaan, gaya manajemen dan pengembangan tim, maupun sisi keras seperti strategi, struktur, sistem, teknologi, imbalan-penghargaan dan sebagainya.

Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan:
1. Pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan karyawan
2. Pembinaan kelompok dan tim kerja yang kompak
3. Gaya manajemen partisipatif
4. Budaya perusahaan
5. Pendapatan gaji yang memadai

Hubungan antara IBD (Ilmu Budaya Dasar) dengan Manajemen
Persinggungan antara ilmu budaya dasar dan manajemen terutama terletak pada faktor manusia. Manajemen mencoba mencapai tujuan dengan menggunakan orang lain, sementara ilmu budaya dasar memberikan khazanah pengetahuan dasar yang berkaitan dengan bagaimana perilaku manusia. Dengan memahami faktor manusia maka perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan dari tiap-tiap aktivitas manajemen dapat berjalan dengan lebih lancar. Dalam manajemen manusia adalah faktor yang paling menetukan. Manajemen sumber daya manusia mungkin adalah perkawinan dari kedua cabang ilmu ini. Keduanya bukan merupakan ilmu pasti, yang mendasarkan diri dan berkonsentrasi pada manusia sebagai subjek dan objek sekaligus dalam menjalankan suatu bentuk kerja sama yang bisa jadi menghasilkan manfaat ekonomi.
Titik berat manajemen selama ini ialah mengenai manfaat materi atau yang bersifat bisnis, sementara di lain sisi, ilmu budaya dasar memberikan arti dan makna dari suatu kerja/karya yang dilakukan oleh manusia yang tak hanya terbatas pada pemenuhan kebutuhan materi. Semakin lama semakin disadari akan pentingnya mengintegrasikan antara pengetahuan-pengetahuan dalam basic humanities dengan ilmu manajemen modern. Istilah seperti "customer-centric", "patient-centric", atau "user centric" ialah hasil dari penggabungan kedua ilmu itu pada bisnis terkini.
Dari segi pengelolaan sumber daya manusia sebagai faktor produksi di dalam manajemen, pengetahuan tentang manfaat dan nilai-nilai keorganisasian yang tumbuh dalam pekerjaan, terutama bagi mereka yang telah menghabiskan sekian waktu hidupnya bersama perusahaan, menjadi bukan lagi hal yang intangible. Sentimen karyawan, kepuasan mereka, perasaan ingin dihargai, lingkungan kerja yang kondusif, budaya kerja, semangat, dan etos, adalah nilai-nilai yang nyata hadir di sebalik bangunan dan peralatan fisik perusahaan, yang kesemuanya perlu dikelola dengan baik berbekal pengetahuan dasar tentang sifat-sifat dasar perangai manusia.
Dalam pemasaran pun hal ini diperlukan. Seseorang dengan bekal ilmu pasti yang terlalu tebal tanpa sumbangan ilmu budaya dasar takkan sensitif untuk menangkap peluang pasar yang dikemudikan oleh unsur-unsur budaya yang dapat diubah menjadi bisnis dan uang, seperti pandangan tentang kemewahan, prestise, dan gaya hidup. Dalam pemasaran, faktor-faktor ini, di samping faktor lain yang lebih  bersifat logistik seperti jalur distribusi dan biaya transportasi dan penggudangan, menjadi bahkan lebih penting. Nilai suatu hasil produksi dapat meningkat jikalau eksploitasi akan ketidakrasionalan pasar dan perilaku manusia diperdalam. Rokok misalnya, dapat menjadi produk yang terdiferensiasi berdasarkan iklan dan kampanye akan dikesankan memiliki unsur-unsur tertentu yang dianggap berkesan dan berkelas di masyarakat. Hal ini membuat ilmu budaya dasar menjadi penting dan patut diperhatikan dalam manajemen.


Kesimpulan:
Hubungan manajemen dengan ilmu budaya dasar itu sangan berpengaruh dalam manajmen dan salaing berkaitan terhadap kamampuan dalam suatu manajmen.  Semua itu dapat membuat kita bertindak, bertingkah laku, dan berfikir agar dapat menuntun kita untuk mengolah informasi dengan baik dan benar.Ilmu budaya dasar dapat menjadi pengetahuan pelengkap/komplemen dalam pelaksanaan manajemen yang lebih baik.

http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
http://id.shvoong.com/business-management/management/2331185-definisi-manajemen-serta-10-jenis/
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/teori-budaya-organisasi.html
http://ulfafla.blogspot.com/2013/10/hubungan-ilmu-budaya-dasar-dengan.html



0 comments:

Post a Comment

 

Ema dwi winarti Template by Ipietoon Cute Blog Design